Salah satu pemain Indonesia yang merumput di luar negeri, Adam Alis, mengaku banyak mendapatkan pengalaman dan halangan selama bermain di East Riffa, klub Liga Bahrain.
Gelandang kelahiran Jakarta, 19 Desember 1993, itu kini sedang merintis karier di liga kasta tertinggi Bahrain bersama East Riffa.
Menurut penuturannya kepada BOLA, ia mengaku banyak mendapatkan pengalaman di sana.
Berikut petikan wawancara Adam dengan Kukuh Wahyudi dari BOLA via Whatsapp terkait kondisi terkini dan kesannya menjalani karier di negeri orang.
Hal positif apa yang ditemui selama bermain di Bahrain? Soal kepemimpinan wasit misalnya?
Sisi positifnya tentu sepak bola di Bahrain lebih profesional. Setiap klub wajib memiliki pembinaan usia dini.
Tak hanya itu, di Bahrain juga dibuat liga mulai usia dini. Saya kira sangat bagus jika diterapkan di Indonesia.
Terkait wasit, menurut saya lebih tegas daripada di Indonesia. Sangat berbahaya karena jatuh sedikit bisa berbuah pelanggaran.
Apa sudah pernah mendapatkan hukuman kartu?
Alhamdulillah belum dapat kartu. Tapi, wasitnya sangat berkesan.
Bagi kamu, adaptasi dalam hal apa yang terasa sulit? Bahasa, makanan, atau budaya?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA Edisi 2.648 |
Komentar