Peralihan jabatan pelatih Real Madrid dari tangan Rafael Benitez ke Zinedine Zidane berpotensi mengubah nasib dua gelandang, James Rodriguez dan Isco Alarcon.
Belakangan, James dan Isco memang kehilangan kesempatan bermain secara reguler. Sebuah fakta menarik diungkap oleh surat kabar AS sewaktu Madrid bermain imbang 2-2 dengan Valencia, Minggu (3/1/2016).
Momen itu adalah kali pertama Los Blancos alias Si Putih melakoni pertandingan tanpa James atau Isco di starting line-up.
Keduanya sama-sama menjadi penghangat bangku cadangan lantaran Benitez lebih memilih Toni Kroos, Luka Modric, dan Mateo Kovacic sebagai pengisi slot gelandang. Situasi ini sontak membuat ruang ganti Madrid dikabarkan memanas.
Berdasarkan laporan Marca, keputusan Benitez mencadangkan James dan Isco terbilang keliru mengingat keberadaan serta kontribusi dari kedua pemain ini begitu krusial, terutama ketika mereka melakoni laga bersama-sama.
BACA JUGA: Perpisahan Sunyi Bukti Benitez Tak Disukai di Real Madrid
Catatan sejarah menyebutkan bahwa James dan Isco pernah main bareng sebanyak 29 kali di atas lapangan. Hasilnya, Madrid hanya tiga kali menelan kekalahan dan permainan mereka tampak elok dipandang karena memeragakan teknik operan pendek nan akurat.
Sajian menghibur dalam pertandingan pamungkas fase grup Liga Champions kontra Malmoe, 8 Desember 2015, adalah bukti sahih kehebatan James dan Isco memegang kendali permainan Madrid.
Mereka berdua sangat rajin bergerak untuk membuka ruang dan menciptakan peluang gol melalui keahlian melepas operan akurat. Madrid pun menorehkan rekor spesial berupa jumlah operan terbanyak dalam satu laga (655) dengan tingkat akurasi mencapai 93 persen!
Hanya saja, Benitez seperti memiliki pemikiran lain. Kemenangan telak atas Malmoe merupakan kesempatan bermain bareng yang terakhir bagi James dan Isco. Sang pelatih tak pernah lagi mencantumkan nama keduanya berbarengan dalam empat pertandingan terkini.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Marca dan berbagai sumber |
Komentar