Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih mencari tambahan dana untuk pebalap Rio Haryanto. Rio telah mengantongi sekitar 5 juta euro dari Pertamina.
Rio membutuhkan dana sponsor sebesar 15 juta euro (sekitar Rp 231 miliar) untuk tampil di Formula One (F1) bersama tim balap asal Inggris, Manor.
Namun, sistem pembayarannya dilakukan dengan cara mencicil terlebih dahulu. Tim Manor memberi dispensasi untuk membayar dana panjer (uang muka) sebesar 40 persen (5 juta euro).
"Jadi, untuk pembayaran pertama kali, kami bisa membayar 3 juta euro saja. Ini sedikit meringankan, kata Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Olahraga, Gatot S Dewabroto, Rabu (30/12/2015).
Adapun sistem pembayarannya akan melalui tiga tahap. Pembayaran pertama akan dikeluarkan tiga minggu setelah penandatanganan kontrak dengan Manor.
"Pembayaran kedua, dilakukan dua minggu setelah Rio turun ke lapangan (Maret). Pembayaran ketiga akan dibahas lebih lanjut lagi di Kemenpora. Yang terpenting, 2016 proses pembayarannya sudah selesai semua," terang Gatot.
"Kami belum mendapat tambahan bantuan selain Pertamina.Memang sempat ada keluhan dari pihak Manajemen Rio bahwa sistem pencairan dana dari pertamina terlalu birokratis," ucap Gatot.
"Tetapi, pertamina mengatakan sistem tersebut dilakukan karena laporan keuangan mereka selalu dimonitor," terang Gatot.
Kemenpora berencana melakukan pertemuan dengan para calon donatur pada awal 2016. Tambahan sebesar 5,2 juta euro dari BUMN belum bisa dipastikan karena masih memerlukan pembahasan lebih lanjut.
"Memasuki libur akhir tahun membuat kami belum bisa mengadakan pertemuan dengan para calon donatur," kata Gatot.
Kemenpora juga berencana mengumpulkan Badan usaha Milik Negara (BUMN) dan Swasta untuk meminta dukungan bantuan sekaligus meminta komitmen mereka untuk membantu Rio.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar