Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Roberto Mancini Menyerang Icardi dan Jovetic

By Beri Bagja - Senin, 18 Januari 2016 | 19:29 WIB
Pemain Inter Milan, Stevan Jovetic (kanan), berbicara kepada Mauro Icardi dalam laga uji coba pramusim lawan Athletic Bilbao, 8 Agustus 2015.
MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES
Pemain Inter Milan, Stevan Jovetic (kanan), berbicara kepada Mauro Icardi dalam laga uji coba pramusim lawan Athletic Bilbao, 8 Agustus 2015.

 Inter Milan gagal menang dalam dua pekan terakhir Serie A. Pelatih Inter, Roberto Mancini, ikut menyerang dua pemain ofensif mereka, Stevan Jovetic dan Mauro Icardi.

Setelah dikalahkan Sassuolo 0-1, Inter cuma mendapat hasil imbang 1-1 di markas Atalanta. Garis merah problem dari dua partai tersebut kembali muncul. Mancini mengeluhkan minimnya kontribusi penyerang.

"Kami punya pemain bertalenta di lini depan yang seharusnya bisa melakukan hal lebih baik. Kami perlu mencetak banyak gol," kata Mancini kesal.

Icardi dan Jovetic jadi sasaran. Kedua pemain top itu masih belum menemukan keterpaduan dan kerja sama produktif di lini serang.

Musim ini, Icardi dan Jovetic belum pernah memberi assist satu sama lain. Padahal, keduanya sudah tampil bareng selama 643 menit. Sebiji gol ke gawang Atalanta pun hanya berasal dari bunuh diri pemain lawan.

[video]http://video.kompas.com/e/4708145568001_ackom_pballball[/video]

Total, klub berjulukan I Nerazzurri alias Sang Hitam-Biru itu menyarangkan 25 gol dalam 20 pekan musim ini. Barisan ofensif mereka cuma menyumbang 17 gol.

Jumlah itu bahkan kalah banyak dari koleksi seorang Gonzalo Higuain di Napoli (20 gol).

Jumlah 17 gol dari lini serang Inter terbagi menjadi kontribusi Icardi (8 gol), Jovetic (4), Adem Ljajic, Ivan Perisic (2), serta Jonathan Biabiany (1).

Data lebih mengkhawatirkan dan berbahaya bagi Inter adalah soal peluang mereka meraih scudetto. Berdasarkan analisis jurnalis Italia, Mario Sconcerti, gejala minimnya gol membuat Inter tak boleh berharap terlalu banyak untuk meraih gelar.

Nerazzurri cuma mencetak rata-rata 1,25 gol per partai. Bandingkan dengan sang pemuncak klasemen sementara, Napoli, yang mencatat dua gol per gim.

Sejak kompetisi Serie A menggunakan format 20 tim pada 2004-2005, tak pernah ada tim juara yang mencatat rasio gol di bawah 1,8 buah per partai.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : Football Italia, corriere.it


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X