Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Marquez adalah Gunung Apinya MotoGP'

By Senin, 11 Januari 2016 | 11:14 WIB
Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez, berada di paddock Sirkuit Jerez, Spanyol, pada uji coba hari pertama, Rabu (25/11/2015).
HRC
Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez, berada di paddock Sirkuit Jerez, Spanyol, pada uji coba hari pertama, Rabu (25/11/2015).

Bos tim MotoGP Monster Yamaha Tech3, Herve Poncharal, menyebut Marc Marquez (Repsol Honda) sebagai gunung api di MotoGP.

"Marquez adalah duta terbaik untuk MotoGP kerena dia merupakan gunung api! Luar biasa. Saya senang melihat Marc balapan, dan menurut saya, dia punya efek besar pada olahraga ini," kata Poncharal kepada Crash.net.

Poncharal mengakui bahwa MotoGP 2015 merupakan musim yang mengecewakan bagi Marquez.

Namun, fakta itu tidak menutupi bahwa aksi pebalap Spanyol tersebut jadi tontonan menarik bagi para penggemar adu balap roda dua paling bergengsi ini.

"Buat saya, Marquez tetap pebalap paling menarik untuk ditonton. Dia adalah tipe pebalap yang ingin saya tonton karena semua lebih dari biasanya. Namun, ini yang kita suka," kata Poncharal.


Bos tim Monster Yamaha Tech3 asal Prancis, Herve Poncharal, memperhatikan sesi kualifikasi GP Prancis dari paddock Sirkuit Le Mans, Sabtu (19/5/2012).(MIRCO LAZZARI/GETTY IMAGES)

Menurut pria Prancis tersebut, Marquez dan Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) sama-sama cepat. Namum, keduanya memiliki cara yang berbeda untuk mengembangkan kemampuan.

"Melihat Jorge, jika tidak memegang stopwatch, kamu akan berpikir dia sedang memanaskan ban! Namun, ketika kamu melihat Marc, kamu berkata 'sial'!" ujar Poncharal.

"Sitiap tikungan dia sepertinya akan mengalami kecelakaan. Kamu akan berpikir tidak ada di dunia ini yang bisa lebih cepat dari Marquez," katanya menambahkan.

Poncharal juga mengaku senang melihat gaya balap Lorenzo yang bersih dan dengan kemampuan teknik bagus. Meski begitu, menurut dia, hanya para ahli yang bisa menghargai hal tersebut.

"Namun, Marc -meskipun orang berusia 75 tahun dan tidak pernah naik motor- bisa melihat aksinya di TV dan berkata 'wow'!" kata Poncharal.

Pada akhir musim, Marc akhirnya berada di peringkat ketiga klasemen, di bawah Lorenzo dan pebalap Movistar Yamaha lainnya, Valentino Rossi.

"Seperti yang dikatakan Marc, dia belajar dari kesalahan. Sebenarnya, saya tidak yakin karena setelah beberapa kali jatuh, dia berkata 'saya telah belajar', tetapi pada balapan berikutnya atau beberapa balapan setelah itu, dia jatuh lagi!" kata Poncharal disertai senyum.

"Menurut saya, para pebalap di posisi satu-dua-tiga (Lorenzo, Rossi, dan Marquez) jelas yang terbaik, paling cepat, dan paling menarik untuk ditonton," ucapnya menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : Crash


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X