General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo, mengakui bahwa klubnya sempat mengusulkan agar semifinal Piala Jenderal Sudirman tidak memainkan pemain U-21.
"Arema mengusulkan karena bobot dan tensi pertandingan semifinal pasti naik," kata Ruddy dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (4/1/2015).
Dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman, setiap tim memang diharuskan memainkan dua pemain U-21 sebagai starter. Hal ini bertujuan untuk memberikan jam terbang bagi pemain muda.
Rudy beralasan enggan memainkan pemain U-21 lantaran ingin berjalan menarik dan menghibur bagi masyarakat. "Kami tidak mengecilkan pemain U-21 tetapi pemain kami tidak sesuai harapan. Beda dengan pemain lainnya. Yang terjadi, kami sering menarik pemain U-21 saat pertandingan berjalan lima menit," jelasnya.
"Itu membuat mental pemain turun. Jadi kasihan. Regulasi ini bisa diubah tetapi kenyataannya tetap. Tidak apalah. Kami tidak meragukan regulasi ini. Kami hanya ingin pelatih meramu formasi sebaik-baiknya. Semua juga sudahg tahu kalau dua pemain U-21 kami hanya bermain dua hingga lima menit," sambungnya.
Sayangnya, usulan Arema ini tidak diterima Mahaka sebagai operator PJS. Bahkan, Mahaka mengancam bakal memberikan denda Rp 100 juta bagi klub yang sengaja tak memainkan pemain U-21.
Editor | : | |
Sumber | : | juara.net |
Komentar