Mantan pelatih timnas Malaysia, Rashid Sidek, menilai pelatih asal Indonesia, Indra Wijaya memiliki tugas untuk mencari penerus Lee Chong Wei.
"Indra harus fokus kepada pemain pelapis yang akan menjadi pengganti Chong Wei. Ia harus membantu pemain supaya memiliki komitmen tinggi dan fokus kepada pertandingan," kata Rashid.
Rashid juga berpesan agar Indra bisa tegas kepada pemain demi mencapai hasil yang diharapkan.
"Indra harus lebih tegas,terutama ketika menerapkan kedisiplinan kepada pemain. Ia harus mampu membuat pemain lebih berkomitmen saat berlatih untuk mencapai sasaran pemain itu sendiri," ucap Rashid.
Meskipun, tanggung jawab Indra Wijaya besar, perai medali perunggu tunggal putra pada Olimpiade Atlanta 1996 itu mengatakan Indra perlu diberi kesempatan untuk menerapkan programnya.
"Memang tanggung jawabnya besar, meskipun pemain pelapis secara kasat mata tidak memiliki tekanan. Kenyataannya pemain senior Malaysia sudah berkurang, yang tersisa hanya Chong Wei," ujar Rashid.
"Jadi, Indra harus cepat mempromosikan pemain pelapis untuk mencapai hasil cemerlang," Rashid menambahkan.
BAM pada 18 Desember lalu menyatakan memberi tawaran kepada Indra Wijaya untuk melatih sektor tunggal putra Malaysia setelah kontraknya dengan Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) berakhir pada Desember 2015.
Indra adalah mantan tunggal putra Indonesia yang seangkatan dengan juara dunia 1995, Hariyanto Arbi dan peraih medali perak Olimpiade 1992, Ardy B Wiranata.
Sebagai pemain, kakak dari Candra Wijaya itu pernah masuk dalam skuad Indonesia yang menjuarai Piala Thomas edisi 1996 dan 1998.
Selama melatih di Korea Selatan, Indra melatih Son Wan-ho, Lee Dong-keun, dan Jeon Hyeok-jin. Wan-ho saat ini berada pada peringkat ke-13 dunia sementara Dong-keun dan Hyeok-jin masing-masing berada di peringkat ke-23 dan ke-26 dunia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Harian Metro |
Komentar