Pada musim panas 2015, Milan disebut telah mendapatkan pasangan sempurna seturut keberhasilan mereka merekrut Carlos Bacca dari Sevilla dan Luiz Adriano dari Shakhtar Donetsk.
Bacca dan Luiz Adriano sempat disebut berpotensi menjadi pasangan serasi lantaran mereka punya karakter yang saling melengkapi.
Bacca adalah penyerang yang dibekali dribel dan penyelesaian apik. Di lain sisi, Luiz Adriano merupakan tipikal striker nomor 9 yang cakap menahan bola dan jago dalam duel udara.
Keduanya datang ke Milan dengan catatan produktivitas bagus. Bacca mengemas 28 gol untuk Sevilla dan timnas Kolombia pada 2014/15. Sementara Luiz Adriano berkontribusi 21 gol buat Shakhtar dan Brasil.
Pelatih Milan, Sinisa Mihajlovic, pun tak ragu menempatkan duet Bacca-Luiz Adriano sebagai starter dalam lima dari tujuh partai pertama Milan di Serie A 2015/16. Hanya, performa keduanya waktu itu belum sesuai harapan sang pelatih.
"Saya mengharapkan lebih dari Bacca dan Luiz Adriano. Mereka punya potensi untuk membuat perbedaan pada setiap laga, lebih dari apa yang sudah mereka berikan hingga kini," kata Mihajlovic di Calciomercato.
Karena gangguan cedera dan pilihan teknis, Luiz Adriano tak lagi menjadi pendamping otomatis Bacca sejak Milan dibabat 0-4 oleh Napoli di San Siro pada pekan ketujuh.
Mulai pekan kedelapan sampai 14, Mihajlovic rutin menggeber formasi 4-3-3 dengan Bacca didampingi Giacomo Bonaventura dan Alessio Cerci di lini serang.
Duet idaman Bacca-Luiz Adriano pun mau tak mau terpinggirkan mengingat pada periode itu Milan meraih hasil-hasil lumayan.
Pasangan Bacca-Luiz Adriano tak serta-merta menjadi pilihan pertama Miha begitu sang pelatih mengubah skema bermain dari 4-3-3 ke 4-4-2 sejak pekan ke-15 versus Sampdoria.
Mihajlovic lebih suka melihat dua tempat di sektor depan diisi oleh Bacca dan M'Baye Niang. Kolaborasi Bacca-Luiz Adriano memang sempat muncul lagi sejak menit pertama saat I Rossoneri berhadapan dengan Verona pada pekan ke-16.
Kala itu, Luiz Adriano berperan sebagai kreator gol Bacca ke gawang Verona. Namun, aksi positif tersebut dikaburkan lantaran laga hanya berkesudahan dengan skor 1-1.
Usai main bareng selama 62 menit pada partai melawan Verona, Bacca-Luiz Adriano hanya mencicipi total 21 menit tampil bersama dalam dua laga berikut versus Frosinone dan Bologna.
Miskinnya kesempatan tampil bersama disebut merupakan alasan kenapa duet Bacca-Luiz Adriano tak maksimal kala kembali diturunkan sebagai starter pada bentrokan kontra Roma (1-1) akhir pecan silam.
Sangat jarang terlihat Bacca bertukar operan dengan Luiz Adriano. Situs Statszone menyebut bahwa Bacca hanya tiga kali melepas operan kepada Luiz Adriano, demikian pula sebaliknya.
Permainan Milan baru benar-benar menyala ketika Luiz Adriano digantikan oleh Kevin-Prince Boateng pada menit ke-57.
La Gazzetta dello Sport bahkan sudah berani menyebut bahwa Boateng adalah senjata krusial Milan pada paruh kedua Serie A 2015/16.
[video]http://video.kompas.com/e/4694592539001_ackom_pballball[/video]
"Boateng memiliki karakter, karisma, kualitas, dan keberanian. Ia akan sangat penting bagi kami," tutur Mihajlovic usai timnya bermain imbang dengan Roma di Olimpico.
Duel kontra Roma ibarat memperkuat sinyal perpisahan Milan kepada duet idaman mereka pada awal musim: Bacca-Luiz Adriano.
Calciomercato melaporkan bahwa Luiz Adriano masuk ke dalam daftar pemain yang berpotensi dilego Milan pada bursa transfer Januari ini selain Alessio Cerci, Diego Lopez, dan Nigel De Jong.
Kalaupun bertahan, Luiz Adriano menatap tantangan berat untuk mengambil kembali statusnya sebagai pendamping Bacca.
Selain mesti bersaing dengan Niang dan Boateng, striker kelahiran Porto Alegre itu juga dituntut beradu kualitas dengan Mario Balotelli serta Jeremy Menez, yang bakal segera pulih tuntas dari cedera.
Penulis : Sem Bagaskara
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.649 |
Komentar