Peter Lim dan Lay Hoon Chan, sebagai duet sentral di jajaran kursi tertinggi Valencia, tampak harus mulai khawatir soal kinerja Gary Neville. Maklum, pelatih yang mereka tunjuk pada awal Desember itu belum juga mampu menghadirkan kemenangan dalam lima laga perdananya di La Liga.
Jika tolok ukurnya debut dalam lima laga perdana di La Liga, catatan tiga seri dan dua kalah milik Neville merupakan yang paling buruk di antara para pendahulunya.
Paling tidak, rekor mantan asisten Roy Hodgson di timnas Inggris itu ialah yang paling jelek sejak pergantian milenium ketiga.
Statistik terburuk dalam waktu terdekat menjadi milik Hector Cuper, ketika mengawali kiprahnya di Mestalla pada musim 1999/2000.
Cuper baru meraih tripoin perdana pada pekan keenam setelah debut lima pekan pertama berbuah empat kalah dan satu seri.
Kendati demikian, Cuper selalu akan berada di hati Valencianistas lantaran pada musim tersebut dan musim setelahnya sukses mengantar Los Che singgah di final Liga Champion meski harus kalah dari Real Madrid serta Bayern Muenchen.
Setelah era Cuper, untuk ukuran pelatih yang memulai perjalanan sejak awal musim, Rafa Benitez, Claudio Ranieri, Quique Sanchez Flores, Unai Emery, Mauricio Pellegrino, Miroslav Djukic, hingga Nuno Espirito Santo mampu meraih minimal satu kemenangan di lima pekan pertama.
Pengganti di tengah Jalan
Yang membuat lemah posisi Neville ialah deretan pelatih yang masuk di tengah jalan juga mampu meraih setidaknya satu tripoin dalam lima pekan pertama mereka.
Dimulai Antonio Lopez yang menggantikan Ranieri, Koeman yang menggantikan Quique, Voro yang mengambil tempat Koeman, Ernesto Valverde yang mengisi pos Pellegrino, hingga Juan Antonio Pizzi yang menggantikan Djukic.
Lopez, Koeman, Voro, Valverde, serta Pizzi bahkan langsung bisa mencetak kemenangan pada pecan debutnya.
Artinya, pada saat menunjuk kuintet di atas guna memperbaiki kinerja Los Che, langkah para petinggi Mestalla memang tepat.
Melihat start buruk Neville, rasanya tak berlebihan menyebut bahwa Lim dan Chan telah melakoni blunder ketika menunjuk pelatih 40 tahun itu menggantikan Nuno.
Sebab, pada saat didepak dari posnya, statistik Nuno menunjukkan lima kali menang, empat seri, dan empat kalah dalam 13 pekan.
Posisi Valencia di klasemen Primera Division pun masih berada di tangga kesembilan.
Sementara itu, empat kekelahan diderita dari Espanyol, Bilbao, Ateltico, dan Sevilla, tim-tim berlabel stabil. Di bawah arahan Neville, selain posisidi klesemen yang melorot ke tangga 11, satu dari dua kekalahan diderita saat melawan Real Sociedad.
Jika tak ingin posisinya digantikan sosok baru, Neville harus segera menemukan formula untuk meraih kemenangan perdananya di panggung La Liga.
Penulis: Andrew Sihombing
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.649 |
Komentar