Pemain anyar Sriwijaya FC yang berasal dari Perancis, Thierry Gathuessy, telah tiba di Palembang, Jumat (15/1/2016). Gathuessy didatangkan untuk memperkuat Laskar Wong Kito tampil di Piala Gubernur Kalimantan Timur, Februari 2016.
Sekretaris Tim Ahmad Haris mengatakan kedatangan Thierry ini lebih cepat dari jadwal yang seharusnya yakni tiba pada pekan depan.
"Manajemen ingin tim segera padu dengan mendatangkan semua pemain yang direkrut. Ini sangat penting mengingat masa persiapan sangat singkat, untuk itu Presiden Klub sendiri (Dodi Reza) yang menjemput dari Jakarta dan membawa ke Palembang," kata Haris seperti dikutip dari Antara, Jumat malam.
Thierry Gathuessy merupakan pemain yang tidak asing lagi bagi para pencinta Sriwijaya FC, karena pada musim 2010-2012 sempat berseragam "Laskar Wong Kito".
Ia juga turut andil dalam meraih gelar juara Indonesia Super League pada musim 2011-2012 bagi Sriwijaya FC. Namun, pada musim berikutnya, pemain berusia 33 tahun ini memilih hengkang ke Arema Cronous.
Ketertarikan Thierry kembali memperkuat Laskar Wong Kito tak lain karena berkeinginan merengkuh kembali gelar juara. "Sriwijaya FC merupakan tim yang berbeda. Tim ini memiliki semangat untuk juara. Saya sangat optimistis, apalagi pada musim ini banyak merekrut pemain bagus," kata Thierry di Palembang, Jumat pagi.
Ia pun berkeyakinan dibawah asuhan pelatih Benny Dollo akan mengulang kisah sukses bersama Sriwijaya FC. "Saya siap memberikan yang terbaik sebagai pemain profesional. Mau ditempatkan di mana saja saya siap, bisa di posisi center bek, bek, atau sayap belakang," kata dia.
Kepiawaian Gathuessy di lini belakang kerap merepotkan pemain depan, salah satu yang paling diingat ketika ia mengawal Tantan pada semifinal ISL 2014 yang mempertemukan Arema dan Persib.
Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo mengatakan tim tidak boleh lengah meski diperkuat sejumlah pemain berpengalaman.
Delapan pemain baru dapat menjadi kekuatan baru karena beberapa di antaranya merupakan pemain bintang, Firman Utina, Supardi Nasir, M Ridwan, Ahmad Jufrianto, Alberto Goncalves, Thierry Gathuessy, Bayu Gatra, dan Erlangga Sucipto.
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
Komentar