Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Kelemahan Paling Menonjol Pep Guardiola

By Firzie A. Idris - Rabu, 23 Desember 2015 | 13:22 WIB
Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, menyapa Direktur Olahraga Bayern, Matthias sammer, sebelum laga Bayern vs Arsenal di Munich, 4 November 2015.
GUENTER SCHIFFMANN / AFP
Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, menyapa Direktur Olahraga Bayern, Matthias sammer, sebelum laga Bayern vs Arsenal di Munich, 4 November 2015.

Pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola (44) terkenal sebagai sosok inovatif dan bermental juara ke mana pun ia pergi. Namun, beberapa kelemahan sang pelatih membuat kubu Bayern Muenchen tak terlalu kecewa melepasnya.

Guardiola sudah memastikan diri tak akan memperpanjang kontrak bersama kubu Bavaria tersebut. Ia akan meninggalkan Bayern pada akhir musim ini.

Selama kariernya, ia terkenal sebagai salah satu manajer terbaik dunia setelah berhasil memenangi 14 gelar dalam empat tahun pertama melatih.

Akan tetapi, prestasi sang manajer di dalam lapangan tak bisa memungkiri bahwa ia bukan sosok sempurna di luar lapangan.

"Ia merupakan pelatih yang sulit dijangkau oleh banyak orang," ujar ahli sepak bola Jerman, Raphael Honigstein, kepada BBC Radio 5 Live.

"Mungkin ini alasan Bayern tak bisa bersikap hangat kepadanya walau mereka menghargai hasil kinerja sang pelatih."

Sebagai contoh, Honigstein mengatakan bahwa komunikasi para petinggi klub dengan sang pelatih masih tak terjalin maksimal setelah tiga tahun.

"Guardiola dikabarkan lebih sering mengirim asisten atau tangan kanannya ke pertemuan-pertemuan penting karena ia tak terlalu suka berbicara dengan orang banyak," lanjut Honigstein.

Sang jurnalis melanjutkan bahwa hal tersebut bukan berarti kubu Bavaria tak akan merindukannya.

"Kemampuannya membenahi pemain dan pemahamannya bagaimana memainkan sepak bola tak ada dua," ujar Honigstein lagi.

"Guardiola juga bisa meminta timnya bermain dengan dua-tiga taktik berbeda selama 90 menit pertandingan," lanjutnya.

Hanya, level intensitas seperti itu bisa melelahkan apalagi datang dari seseorang yang mempunyai keterbatasan komunikasi seperti Guardiola.

Baca Juga: 

Honigstein juga bilang bahwa bukan kebetulan apabila setelah tiga tahun dengan Pep, Bayern menunjuk pelatih yang tak hanya punya prestise sama tapi lebih mudah diajak bekerja sama seperti Carlo Ancelotti.

Terakhir, sang jurnalis berbicara tentang destinasi berikut sang pelatih berkepala plontos tersebut.

"Saya pikir yang ia cari di tujuan berikutnya adalah klub di mana pemilik dan petinggi klub punya kepercayaan besar kepadanya. Selain itu, ia juga harus merasa nyaman dengan kemampuan skuat. Manchester City adalah tujuan ideal," lanjut Honigstein.

"Saya pikir City tak perlu pembenahan besar ke skuat dan para pemain bisa dibesut menjadi pemain kelas dunia," tuturnya.

[video]http://video.kompas.com/e/4670796112001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : BBC Radio 5 Live


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X