Ketika berlabuh ke Anfield sebagai pelatih baru Liverpool menggantikan Brendan Rodgers, Juergen Klopp membawa serta filosofi permainannya, yang kerap disebut gegenpressing.
Klopp biasa memainkan gaya gegenpressing ini ketika masih melatih Borussia Dortmund.
Butuh determinasi, intensitas, daya juang, dan jelas stamina prima buat melakukan apa yang biasa dilakukan Dortmund pada era Klopp: konstan menekan lawan di tiap sudut lapangan dan melancarkan serangan balik kilat.
Meski dianggap belum sesempurna seperti di Dortmund, Liverpool pun mencoba buat menerapkan gegenpressing tersebut.
Salah satu patokan yang paling terlihat adalah dari daya jelajah Philipe Coutinho dkk. musim ini.
Situs statistik Opta menyebutkan bahwa para pemain Liverpool rata-rata berlari enam kilometer lebih banyak dibandingkan pada era Rodgers.
Mereka juga lebih sering melakukan sprint (548 kali) di bawah Klopp dibandingkan di era suksesornya (474 kali).
Kerja ekstra para pemain ini jelas konsekuensi dari keinginan Klopp menerapkan gegenpressing di Liverpool.
[video]http://video.kompas.com/e/4686780028001_ackom_pballball[/video]
Klopp dan staf pelatih The Reds barangkali sudah menyiapkan sederet porsi latihan untuk mendukung kemampuan para pemain melakukan gegenpressing, supaya bisa terus berlari, berlari, dan berlati.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Guardian; Sky Sports |
Komentar