Bek sayap Persib Bandung, Tony Sucipto, menilai aksi boikot turnamen yang dilakukan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) bukanlah solusi yang tepat.
Menurut Tony, tindakan itu justru akan merugikan pemain, terutama mereka yang masih terikat kontrak dengan klubnya.
Sebagian pemain yang berkiprah di Liga Super Indonesia (ISL) masih terikat kontrak dengan klubnya masing-masing. Karena itu, menurut Tony, ketika manajemen klub ikut turnamen, pemain harus menjalaninya.
"Bagi seorang pemain yang terikat kontrak, tentu agak sulit mengikuti itu (aksi boikot turnamen) karena kalau klub ikut turnamen, pemain tidak bisa menolak," ujar Tony di mes Persib yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Bandung, Jumat (15/1/2016).
Tony bukannya tidak setuju dengan aksi APPI, tetapi menurut dia cara yang dipilih kurang tepat.
"Saya kira harus ada solusi lain untuk memperjuangkan hak pemain, termasuk pemain divisi utama dan divisi satu. Tapi kalau dengan cara boikot kurang benar. Pemain tidak bisa apa-apa jika manajemen klub memutuskan ikut turnamen," katanya menegaskan.
Tony tidak menampik bahwa dia saat ini mengalami kejenuhan karena tidak adanya kompetisi resmi sejak dibekukannya PSSI. Selama ini hanya ada turnamen, dan itu pun hanya untuk tim kasta tertinggi.
"Pemain tentu sangat merindukan kompetisi resmi seperti ISL, Divisi Utama, dan divisi satu-dua juga," ujar pemain bernomor punggung enam ini.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar