Douglas Costa termasuk salah satu pemain Bayern Muenchen yang merasa bakal sangat kehilangan Josep Guardiola saat arsitek tim asal Spanyol itu meninggalkan Allianz Arena pada pengujung musim 2015-2016.
Douglas Costa punya alasan tersendiri. Ia mengaku telah berutang budi kepada Guardiola.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Globo dan dilansir Bild, Costa mengaku bisa menjadi salah satu pesepak bola terbaik sepanjang Bundesliga 2015-2016 karena dukungan dari Guardiola.
"Saat tiba di Muenchen, Guardiola bertanya apakah saya bersedia membuka pikiran dan belajar sepak bola. Saya menjawab, tentu saja," ujar Costa.
"Guardiola pecandu sepak bola. Ia adalah sosok jenius. Dia sangat terobsesi dengan pekerjaannya dan selalu berusaha mengeluarkan yang terbaik dari setiap pemain," kata winger berusia 25 tahun itu.
Menuruti perkataan Guardiola, Costa pun tak kesulitan untuk menampilkan kemampuan terbaik miliknya meski belum genap setahun bergabung dengan FC Bayern.
Pemain yang hijrah ke FC Bayern pada 1 Juli 2015 itu sudah mencetak dua gol, plus tujuh assist dalam 12 penampilan Bundesliga 2015-2016.
"Jika bisa mempertahankan performa ini, saya mungkin tak akan menjadi pesepak bola terbaik dunia dalam dua atau tiga tahun. Namun, pastinya saya akan berada di peringkat lima atau tiga besar terbaik di dunia," tutur Costa.
Gremio merupakan klub sepak bola pertama yang diperkuat Costa. Pada 2010, ia hijrah ke Eropa untuk bergabung dengan Shakhtar Donetsk.
Bersama Shakhtar, Costa mencetak 37 gol dalam 191 penampilan di semua kompetisi. Alasan inilah yang membuat FC Bayern bersedia merekrut Costa dengan nilai transfer 30 juta euro (450,3 miliar rupiah) pada bursa musim panas 2015.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Bild |
Komentar