Sejak nama PS TNI muncul sebagai salah satu peserta Piala Jenderal Sudirman (PJS), banyak orang menyebut tim tersebut akan memberlakukan disiplin ketat layaknya aturan dalam ruang lingkup TNI.
Bila dibandingkan dengan pesaing di Grup D babak 8 besar, tim besutan Suharto A.D. itu memang memberlakukan peraturan secara sangat disiplin.
"Disiplin. Hal itu yang kami terapkan kepada semua bagian di PS TNI. Kedisiplinan akan membuat segala hal berjalan teratur dan baik. Misalnya soal keseragaman jam makan dan latihan," kata Suharto.
Jika ada yang melanggar, sudah pasti ada sanksi yang mengancam pribadi pemain ataupun semua bagian tim. Sanksi yang diterapkan beraneka ragam, salah satunya dengan hukuman push-up.
Menurut pantauan Tabloid BOLA, aturan ikhwal batasan jam malam menjadi unsur yang paling sulit ditoleransi di kubu PS TNI.
Siapa pun yang melanggarnya akan mendapatkan hukuman yang dikenakan pada seluruh pemain. Jam malam disebut sangat berkaitan dengan kebugaran pemain.
"Jam pulang malam ini wajib hukumnya. Tidak ada yang boleh melanggarnya jika tanpa alasan krusial dan rasional," ucap Suharto.
"Kami tidak mau ada hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi pemain. Aturan jam malam ini bersifat mutlak," katanya.
Selain itu, pemain juga diinstruksikan untuk tidak selalu bermain dengan ponsel pintar mereka. Bahkan, beberapa waktu lalu dalam sesi persiapan tim, manajemen terpaksa menyita dan menyimpan ponsel pemain.
Bahasa Militer
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid Bola Edisi 2.645 |
Komentar