Sejak nama PS TNI muncul sebagai salah satu peserta Piala Jenderal Sudirman (PJS), banyak orang menyebut tim tersebut akan memberlakukan disiplin ketat layaknya aturan dalam ruang lingkup TNI.
Bila dibandingkan dengan pesaing di Grup D babak 8 besar, tim besutan Suharto A.D. itu memang memberlakukan peraturan secara sangat disiplin.
"Disiplin. Hal itu yang kami terapkan kepada semua bagian di PS TNI. Kedisiplinan akan membuat segala hal berjalan teratur dan baik. Misalnya soal keseragaman jam makan dan latihan," kata Suharto.
Jika ada yang melanggar, sudah pasti ada sanksi yang mengancam pribadi pemain ataupun semua bagian tim. Sanksi yang diterapkan beraneka ragam, salah satunya dengan hukuman push-up.
Menurut pantauan Tabloid BOLA, aturan ikhwal batasan jam malam menjadi unsur yang paling sulit ditoleransi di kubu PS TNI.
Siapa pun yang melanggarnya akan mendapatkan hukuman yang dikenakan pada seluruh pemain. Jam malam disebut sangat berkaitan dengan kebugaran pemain.
"Jam pulang malam ini wajib hukumnya. Tidak ada yang boleh melanggarnya jika tanpa alasan krusial dan rasional," ucap Suharto.
"Kami tidak mau ada hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi pemain. Aturan jam malam ini bersifat mutlak," katanya.
Selain itu, pemain juga diinstruksikan untuk tidak selalu bermain dengan ponsel pintar mereka. Bahkan, beberapa waktu lalu dalam sesi persiapan tim, manajemen terpaksa menyita dan menyimpan ponsel pemain.
Bahasa Militer
PS TNI juga punya kebiasaan menarik saat hendak memulai latihan hingga mengakhirinya.
Didasari oleh gaya bicara mayoritas pemain yang berstatus tentara, kata "izin" merupakan kalimat yang paling sering mereka ucapkan.
Misalnya di ruang makan. Siapa yang paling dulu selesai menyantap menu makanan dan hendak memisahkan diri, dia mesti mengucapkan "izin mendahului".
Wajib militer pun terlihat saat Suharto menggelar latihan. Pelatih berusia 54 tahun ini menginstruksikan pemain dalam hitungan ketiga untuk membentuk barisan rapi layaknya tentara. Barisan itu pun akan ditutup dengan hitungan estafet para pemain.
Kemudian, Suharto akan mengatakan "Izin senior, izin pelatih, memulai latihan mari berdoa" untuk memulai latihan.
Usai berlatih, tak jarang pemain PS TNI bernyanyi sambil berlari. Lantunanan mars TNI yang diserukan Suhandi cs. pun mengundang perhatian warga setempat.
"Hal seperti ini salah satu yang membuat kami kompak. Sambil berlari bernyanyi bersama sampai masuk ke hotel," tutur Suharto.
Tim Pesaing
Ttiga tim lainn di Grup D, Persija, Semen Padang, dan Mitra Kukar, tidak mengadopsi peraturan ketat seperti PS TNI.
Mitra Kukar bahkan cenderung membebaskan kegiatan para pemainnya. Peraturan baru akan mereka perketat sehari sebelum bertanding.
"Saya percaya kesadaran pemain dalam menjaga kondisinya agar tetap prima. Saya tidak mau justru kondisi psikologis pemain terganggu saat mendapatkan banyak batasan,"kata Jafri Sastra, Pelatih Mitra Kukar.
Pada hari pertandingan, Jafri tak memberlakukan pembatasan terkait menu makan yang dilahap pemainnya.
Pagi hari sebelum Mitra Kukar meraih kemenangan di laga perdana atas PS TNI, kata Jafri, kapten Rizky Pellu dan bek Abdul Gamal diizinkan menyantap tengkleng.
Padahal, makanan khas Solo yang berisi daging dan jeroan itu biasanya tidak direkomendasikan untuk olahragawan.
Sementara itu, pelatih Nilmaizar punya aturan lebih ketat untuk skuat Semen Padang.
"Setiap pemain wajib sudah berada di kamar pukul 22.00 WIB. Tetapi, yang penting bagi saya adalah menyentuh hati mereka agar dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya tanpa paksaan," kata Nil.
Soal makanan, Nil senada dengan Jafri. Ia bahkan sempat mengajak pemainnya untuk melahap sate kambing dan tongseng usai sesi latihan.
Namun, Nil tetap mengingatkan para pemain agar melahap porsi ideal supaya tak berefek buruk pada kebugaran fisik.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Abdi Panjaitan
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid Bola Edisi 2.645 |
Komentar