Pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, tidak perlu memikirkan warna medali pada Olimpiade Rio 2016.
Hal tersebut diungkapkan pelatih nasional ganda putri, Eng Hian, dalam perbincangan di Pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Saya tidak mau membebani mereka dengan medali emas. Yang terpenting, fokus untuk medali dulu, untuk warnanya belakangan saja," ujar Eng Hian.
Rupanya, ada alasan khusus yang membuat Eng Hian tidak mau membebani target kepada Nitya/Greysia.
"Jangan sampai pengalaman saya ketika menjadi pemain terulang pada mereka. Dulu pada Olimpiade Sydney 2000 saya dan Flandy (Limpele) diharapkan meraih medali emas Olimpiade 2000," tutur Didi, sapaan akrab Eng Hian.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada saat itu, Wismoyo (Arismunandar) bahkan sudah sangat percaya diri Eng Hian/Flandy Limpele akan meraih medali emas karena mereka belum pernah terkalahkan.
"Faktanya, kami gagal karena hanya masuk delapan besar setelah dikalahkan pasangan Malaysia yang saat itu sering kami kalahkan," ucap Eng Hian.
Medali emas di Sydney akhirnya diraih pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya.
Saat itu, Eng Hian mengakui kondisinya sempat terpuruk dan tak bersemangat sampai akhirnya dia mencoba lagi pada Olimpiade berikutnya.
"Saya sempat down dan tak mau berbicara dengan orang luar selama enam bulan dan kemudian bangkit untuk meraih medali perunggu pada Olimpiade Athena 2004," aku Eng Hian.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar