Munial Sport Group (MSG) menjadi salah satu agen pemain yang tetap aktif bermanuver, meskipun sepak bola Indonesia sedang bermasalah. Tetapi, mereka tidak mendatangkan pemain asing ke Tanah Air seperti kesibukan agen di setiap awal musim kompetisi.
MSG justru bergerak aktif menawarkan pemain di bawah benderanya agar bisa merumput di luar negeri. CEO MSG, Mulyawan Munial, bertekad agar pemain binaannya tetap bias berkompetisi meski Liga Super Indonesia sedang vakum. Maka, kompetisi luar negeri menjadi jalan keluar.
Lantaran kisruh sepak bola sudah seperti benang kusut, sejak pertengahan 2015 Muly berkeliling mencari klub yang siap menampung pemainnya. Hasilnya, sudah ada dua pemain yang sukses dicarikan klub.
Ryuji Utomo telah berseragam East Riffa (kasta kedua Liga Bahrain) dan Adam Alis di Al Najma (kasta tertinggi Liga Bahrain).
Kini, perjuangan Muly terus berlanjut. Ia mengatakan Bahrain, Thailand, dan Negara-negara di Eropa menjadi target tujuannya.
“Ada beberapa nama yang sudah saya tawarkan. Namun, saya belum bisa menyebutkan siapa saja mereka. Sekarang kami sedang menunggu jawaban dari beberapa klub,” kata Muly.
Kuliah di Luar
Lantas, mengapa Muly begitu percaya diri menawarkan pemain binaanya ke klub luar negeri? Ternyata Muly percaya bahwa kemampuan pemain Tanah Air tak kalah apik bila bersaing dengan pemain asing.
“Menurut saya dalam hal kemampuan individu dan teknik, pemain kita masih bisa bersaing. Pemain-pemain muda akan saya dorong ke liga dengan tingkat permainan yang lebih tinggi untuk belajar,” tuturnya.
Bagi Muly, mengirim pemain muda ke kompetisi luar negeri sama halnya menguliahkan anak-anak Indonesia ke Negara lain. Ia menganggap ada kesamaan substansi saat memutuskan mengirim pemainnya.
“Kuliah di luar untuk belajar. Begitu juga bagi pesepak bola, mereka pun belajar di sana. Ujungnya bisa berguna untuk memperkuat tim nasional,” ujar agen yang menaungi lebih dari 25 pemain itu.
“Jika bermain di luar negeri, pasti akan memiliki semangat ekstra untuk tampil lebih bagus. Saya harus membuktikan bahwa sebagai pemain asing harus lebih baik,” kata Adam Alis lewat pesan singkat.
Selain untuk menambah jam terbang, ternyata merumput di liga luar dapat mendatangkan pundi-pundi uang lebih besar.
“Malaysia bisa menjadi contoh. Saat ini nominal kontraknya minimal sama atau bisa dua kali lipat lebih. Tapi yang lebih utama bagi pemain merupakan jaminan kontrak jangka panjang untuk menghidupi keluarga mereka,” ucap Muly
Penulis: Kukuh Wahyudi/Erwin Snaz
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.646 |
Komentar