Bursa transfer musim dingin sering digunakan banyak klub Eropa untuk merekrut pemain dengan status pinjaman.
Meminjam pemain bisa berakhir ke dua hal: dipermanenkan atau membiarkan sang pinjaman kembali ke klub asli.
Sepanjang sejarah winter transfer, cukup banyak pemain pinjaman yang tidak dipermanenkan ketika kontrak berakhir.
Namun, hanya segelintir pemain pinjaman yang mampu menorehkan kesan manis bagi klub dan fan meski cuma bermain dalam hitungan bulan. Berikut adalah kelima pemain pilihan itu:
5. Daniel Sturridge (2011)
Dari: Chelsea
Ke: Bolton
Tidak mudah bagi striker berusia 22 tahun itu bersaing dengan bomber hebat Chelsea macam Didier Drogba dan Nicolas Anelka di 2010-11. Karena itu, Sturridge setuju dipinjamkan ke rival EPL, Bolton, sejak akhir Januari sampai akhir musim.
Sturridge langsung menyarangkan satu gol saat menjadi pengganti dalam laga debut kontra Wolverhampton pada 2 Februari. Pekan berikut, dia menjadi starter dan membobol gawang Tottenham.
Sturridge mengakhiri masa pinjamannya di Bolton dengan catatan delapan gol dalam 12 gim EPL. Sebanyak empat gol lahir di empat gim perdana Sturridge bagi Bolton.
4. David Beckham (2009)
Dari: La Galaxy
Ke: Milan
Saat kompetisi MLS libur, Beckham setuju bermain di Milan. Pada awalnya, mantan bintang Manchester United dan Real Madrid itu hanya di San Siro sampai Maret. Namun, Beckham memperpanjang pinjamannya sampai akhir musim 2008-09.
Debut Beckham terjadi di laga tandang melawan Roma. Meski terlihat kurang fit mengingat gim tersebut merupakan aksi perdananya setelah hampir tiga bulan tidak bermain, Becks masih sanggup memanjakan para pemain Milan dengan umpan-umpan silang miliknya.
Beckham, yang bermain 18 kali di Serie A musim itu, mengukir dua gol dan enam assist.
3. Juergen Klinsmann (1998)
Dari: Sampdoria
Ke: Tottenham
Di pengujung karier sebagai pesepak bola, bintang asal Jerman itu kerap pindah klub baik, secara permanen maupun pinjaman. Tottenham adalah salah satunya.
Klub Kota London itu tidak asing bagi Klinsmann. Sebelum 1998, ia bermain selama semusim penuh pada 1994-95.
Sang striker kembali ke Tottenham pada Januari 1998 saat klub itu berada di zona degradasi.
Keputusan kembali merekrut Klinsmann tepat. Ia mencetak sembilan gol dalam 15 gim EPL, termasuk empat gol dalam kemenangan 6-2 atas Wimbledon
Klinsmann berperan penting dalam keberhasilan Tottenham mengakhiri EPL 1997-98 di posisi ke-14, lolos dari ancaman degradasi.
2. Henrik Larsson (2007)
Dari: Helsingborg
Ke: Manchester United
Manajer Man. United, Sir Alex Ferguson, mendatangkan Larsson dari Helsingborg hanya untuk tiga bulan, mulai 1 Januari sampai 12 Maret 2007, yang adalah masa libur Liga Swedia.
Sang arsitek membutuhkan suntikan tenaga di lini depan sebab kekurangan striker gara-gara Ole Gunnar Solskjaer cedera dan Alan Smith tidak fit.
Berusia 35 tahun, Larsson sedikit diragukan dapat memberi dampak instan kendati ia punya reputasi sebagai bomber tajam di berbagai klub yang pernah dibelanya, terutama Celtic.
Nyatanya, mantan striker Barcelona itu dapat berkontribusi penting. Kendati cuma mencetak tiga gol dalam 13 laga di seluruh kompetisi bagi United, gol-golnya terbilang penting.
Gol pertama Larsson lahir dipartai debut kontra Aston Villa di babak III Piala FA. Usai membobol gawang Watford, ia mencetak gol kemenangan 1-0 atas Lille di Liga Champion.
Larsson tampil tujuh kali untuk membantu United menjuarai EPL 2006-07. Aturan EPL, seorang pemain harus mentas minimal 10 kali guna mendapat medali. Namun, Larsson tetap mendapatkannya atas permintaan klub
1. Robbie Keane (2010)
Dari: Tottenham
Ke: Celtic
Tidak banyak pemain pinjaman yang dapat meraih penghargaan individu. Keane merupakan sedikit dari pemain yang bisa melakukannya.
Dipinjamkan Tottenham ke klub Skotlandia, Celtic, pada 1 Februari 2010, Keane menyabet gelar Pemain Terbaik Scotlandia Premier League (SPL) untuk Maret 2010.
Pemain asal Irlandia itu juga menjadi Pemain Terbaik 2009-10 versi fans Celtic.
Penghargaan tersebut tak lepas dari performa menawan Keane. Ia Membukukan 16 gol dalam 19 partai di semua ajang.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.468 |
Komentar