Jumlah Penonton Inter Milan Tertinggi di Italia

Gaya bermain Inter Milan memang tak seindah FC Barcelona, tetapi pasukan Roberto Mancini tetap mendapatkan poin krusial dan dukungan penonton di Giuseppe Meazza.

Hingga jeda libur musim dingin, Inter masih memimpin klasemen dengan perolehan 36 poin. Inter tercatat sudah delapan kali mendapatkan kemenangan dengan skor 1-0.

Skor minimalis itu tetap membuat para penggemar menilai positif performa Inter musim ini. Maklum, dari sisi torehan poin, jumlah angka I Nerazzurri jauh lebih banyak dari musim lalu.

Dalam periode yang sama, Inter pada 2014/15 mencatat 22 poin dan masih berada di peringkat 11.

Lonjakan performa itu ternyata berbanding lurus dengan jumlah penggemar yang hadir langsung ke Stadion Giuseppe Meazza.

Hingga 17 pekan berlalu di Serie A, Inter sudah sembilan kali menggelar laga kandang dan mencatatkan jumlah penonton tertinggi dibanding tim Italia lain. Total 455.012 penonton datang ke Meazza musim ini.

Secara rata-rata, laga Inter disaksikan 50.556 penonton. Dibandingkan dengan total 80.018 tempat duduk yang tersedia, berarti rata-rata 63,2% kapasitas stadion terisi.

[video]http://video.kompas.com/e/4669367875001_ackom_pballball[/video]

Partai dengan jumlah penonton tertinggi ialah duel derby della Madonnina kontra Milan (79.154) dan laga derby d'Italia melawan Juventus (79.154).

Angka total itu juga sudah jauh lebih baik dari musim lalu. Jumlah penonton yang datang ke stadion pada 2014/15 cuma 704.171 orang alias rata-rata 37.061!

Tak hanya itu, rata-rata tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2011/12. Dalam sewindu terakhir, rata-rata penonton tertinggi Inter terjadi pada musim 2010/11 dengan angka 59.163.

Melihat data tersebut, ambisi Presiden Erick Thohir untuk mengembalikan penonton ke stadion dan membuat Meazza kembali bergemuruh sementara ini sudah berhasil.

[video]http://video.kompas.com/e/4627172386001_ackom_pballball[/video]

Kehadiran penonton itu juga membuat Inter sebagai perusahaan semringah karena jelas membantu dari sisi pemasukan. Hal itu terkait pula dengan aturan Financial Fair Play dari UEFA.

"Saya sangat yakin apa yang kami lakukan berada di jalur yang tepat. Seperti yang jelas terlihat, pendapatan klub sepak bola tidak hanya datang dari hak siar televisi, tapi juga stadion dan aspek komersial lain," ucap bos Etho, panggilan Erick Thohir, seperti dikutip situs klub.

"Manajemen memiliki kerangka waktu yang jelas buat mencapai target yang telah kami canangkan. Yang pasti, rentang proyek kami tidak berbasis tahunan," kata Etho lagi.

Penulis: Anggun Pratama