Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, mengaku sakit hati dengan sejumlah ucapan Jose Mourinho terhadap dirinya. Namun, Ranieri tak berniat balas dendam kepada Mourinho.
Pada 2008, Mourinho sempat menyindir kemampuan Ranieri dalam berbahasa Inggris. Ketika itu, Mourinho berstatus sebagai pelatih Inter Milan, sedangkan Ranieri mengasuh Juventus.
"Sebenarnya, saya kecewa terhadap Mourinho. Dia mengatakan hal itu karena takut kepada saya. Begitulah metode Mourinho terhadap lawan yang ingin dikalahkan," kata Ranieri.
Baca juga: Jangan Panggil Ranieri Tinkerman (Lagi)!
Keduanya kembali bertemu saat Leicester menjamu Chelsea di Stadion King Power, 14 Desember 2015. Ketika itu, Leicester yang ditangani Ranieri menang dengan skor 2-1.
Meski mampu mengalahkan Mourinho, Ranieri mengaku tak mengusung misi balas dendam.
"Saat saya tiba di Leicester, dia merupakan orang pertama yang memberikan ucapan selamat datang. Ketika memeluknya pada akhir pertandingan, saya bersikap tulus," tutur Ranieri.
[video]http://video.kompas.com/e/4661359478001_ackom_pballball[/video]
Hasil di markas Leicester merupakan kekalahan kesembilan Chelsea pada Premier League 2015-2016. Ini keputusan manajemen memecat Mourinho, Kamis (17/12/2015).
Sebaliknya, Leicester memuncaki klasemen Premier League dengan koleksi 38 poin dari 17 pertandingan. Mereka unggul dua poin atas Arsenal.
Editor | : | |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar