Gonzalo Higuain sedang meledak bersama Napoli. Klub asal Italia Selatan itu semakin berani bermimpi meraih gelar dengan bekal ketajaman sang bomber musim ini.
Higuain sedang melakoni salah satu periode tertajamnya musim ini. Sampai pekan ke-17 di Serie A, penyerang Argentina berjulukan El Pipita itu mencetak 16 gol.
Catatan tersebut tinggal terpaut sedikit dari koleksi 18 golnya sepanjang musim lalu di liga. Dalam duel terbaru di kandang Atalanta (20/12/2015), Higuain mencetak doppietta alias dwigol.
Torehan tersebut menjadi doppietta kelima Higuain di 2015-2016 setelah ia melakukannya ke gawang Sampdoria (2-2), Lazio (5-0), Inter Milan (2-1), dan Bologna (2-3). Pemain berusia 28 tahun itu ibarat monster jika statistik totalnya menjadi acuan.
Ia sudah mencetak 51 gol dalam 86 penampilan bersama Napoli di Serie A. Sejak bergabung dengan I Partenopei dari Real Madrid pada 2013, Higuain mengumpulkan 71 gol dalam 125 partai di berbagai ajang.
Dalam sejarah Liga Italia, hanya ada delapan pemain yang pernah mencetak lebih dari 16 gol dalam 17 pekan perdana. Daftar spesial itu dipimpin oleh legenda Inter Milan, Antonio Valentin Angelilo, yang mengukir 22 gol pada start 1958-1959.
Catatan Higuain kali ini lebih baik dari rekan senegaranya yang pernah merumput di Serie A, yakni Carlos Tevez. Tevez punya koleksi maksimal 11 gol dalam 17 partai awal musim buat Juventus. El Pipita menyamai rekor ketajaman Luca Toni pada 2005-2006.
Jika Higuain stabil memperlihatkan keganasan seperti sekarang, tidak mustahil asa Napoli meraih scudetto pertama dalam 25 tahun dapat terwujud. Masalahnya, klub tak boleh hanya tergantung kepada tuah Higuain.
Tanda-tanda bahaya ketergantungan itu sudah mulai tercium. Dalam enam partai liga tanpa adanya gol Higuain musim ini, Napoli hanya menang sekali, yakni atas AC Milan (4-0).
Sisa lima partai berujung tanpa kemenangan, masing-masing saat bertemu Roma (0-0), Genoa (0-0), Carpi (0-0), Empoli (2-2), dan Sassuolo (1-2). Bukankah Napoli terbiasa tampil bagus tanpa Higuain di Liga Europa?
Benar. Pada ajang tersebut, Napoli menyapu bersih semua partai fase grup dengan kemenangan. Higuain hanya mencetak dua gol karena pelatih Maurizio Sarri juga lebih sering memainkan personel pelapis di LE.
[video]http://video.kompas.com/e/4669161420001_ackom_pballball[/video]
Akan tetapi, kualitas Club Bruges, Legia Warsawa, dan Midtjylland sebagai rival mereka di grup tidak sebanding. Level kesulitan di Serie A lebih berat dan Sarri dituntut mempertahankan konsistensi tim sepanjang musim.
Sejauh ini, Higuain belum pernah absen di Serie A 2015-2016. Publik Napoli tentu berdoa agar El Pipita tidak cedera. Kalaupun sang bomber tumbang, Partenopei menanti sokongan kinerja dari pelapis seperti Manolo Gabbiadini.
Di Liga Europa, Gabbiadini terbukti tokcer. Ia mencetak empat gol dalam empat penampilan.
[video]http://video.kompas.com/e/4670053062001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Soccerway, Sportmediaset |
Komentar