Pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, gagal meraih gelar di turnamen BWF Superseries Finals 2015. Langkah mereka terhenti pada semifinal setelah kalah 17-21, 12-21 dari Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark) di Dubai, Sabtu (12/12/2015).
"Kalau ditanyakan kenapa Nitya/Greysia kalah, karena Nitya ada cedera pinggul dan harmstring," kata pelatih ganda putri nasional, Eng Hian, kepada JUARA, Selasa (15/12/2015).
Pelatih yang akrab disapa dengan Didi tersebut mengakui padatnya turnamen menjadi faktor pemicu cedera."Sebelum turun di Superseries Finals, Nitya/Greysia bertanding di Indonesian Masters. Karena itu pemilihan jarak turnamen perlu diperhatikan," katanya.
Meskipun belum lolos ke final, ia menyatakan puas dengan penampilan pasangan peringkat ketiga dunia tersebut. "Pencapaian di semifinal sudah sesuai target," ujar Eng Hian.
Pada Superseries Finals 2014, Nitya mengalami cedera kaki saat turun pada partai pertama babak penyisihan Grup B, menghadapi Reika kakiiwa/Miyuki Maeda (Jepang). Nitya bahkan harus digotong untuk ke luar lapangan.
Menuju Olimpiade Rio 2016, Eng Hian tak memberi target khusus kepada Nitya/Greysia.
"Yang terpenting, mereka bermain enjoy. Hal tersebut, saya terapkan pada Asian Games 2014. Jangan dijadikan beban, tetapi sebuah motivasi untuk berprestasi di Olimpiade 2016," ucap Eng Hian.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar