Malang dan Surabaya adalah kota yang berdekatan, tetapi di antara keduanya ada persaingan sengit saat bicara soal sepak bola. Hal tersebut jauh-jauh hari tampaknya sudah didengar oleh pemain Arema Cronus asal Spanyol, Kiko Insa, sebelum timnya bertanding melawan Surabaya United dalam lanjutan babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman di Stadion, Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (19/12/2015).
Gengsi di antara dua kota ini memang cukup kental. Suasana luar lapangan terbawa hingga di atas rumput, hingga tak jarang tempo permainan yang tinggi tersaji jika kedua tim bertemu.
"Saya tidak tahu tentang kekuatan tim mereka, tetapi saya mendengar kalau kami punya sejarah di sepak bola," ungkap pemain yang bergaya rambut mohawk ini.
Bahkan suasana panas juga kerap terjadi di luar lapangan. Pengamanan untuk kedua kelompok suporter diperketat. Bisa jadi sebelum hingga sesudah pertandingan menjadi saat-saat yang sibuk bagi aparat keamanan untuk mengantisipasi gesekan di antara pendukung kedua tim.
Pertemuan terakhir kedua tim terjadi saat babak semifinal Surya Citra Media Cup (SCM Cup) di Stadion Jakabaring, Palembang (25/1) lalu. Saat itu Surabaya United menggunakan nama Persebaya Surabaya. Kedudukan berakhir untuk kemenangan tim Singo Edan dengan skor tipis 1-0.
Kiko yang saat ini tengah menjalani pemulihan cedera usai bermain menghadapi Persipura Jayapura pada laga perdana, berharap bisa tampil saat menghadapi Surabaya United. Ia ingin merasakan atmosfer pertandingan itu.
"Masih ada waktu, saya masih optimistis bisa bermain," ujarnya.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar