Sejarah menunjukkan tidak banyak pelatih Italia yang meniti karier di Bundesliga. Hingga saat ini, tercatat baru tiga allenatore asal Negeri Piza yang pernah menangani klub Jerman, yaitu Nevio Scala, Giovanni Trapattoni, dan terakhir adalah Roberto Di Matteo.
Di antara ketiganya, Trapattoni merupakan yang paling sukses. Ia mampu mempersembahkan tiga gelar domestik bagi Bayern Muenchen. Lantas mampukah Carlo Ancelotti mengukir prestasi yang lebih baik?
Tuntutan manajemen Muenchen saat ini bukan sekadar menjadi penguasa di Jerman, melainkan juga di Eropa. Beberapa arsitek tim Muenchen pernah mengalami pemecatan hanya gara-gara tak mampu membawa klub tersebut meraih kesuksesan di Liga Champion, termasuk Louis van Gaal dan Felix Magath.
Berbeda dari pelatih Muenchen saat ini, Josep Guardiola, Ancelotti lebih fleksibel dalam menerapkan strategi.
Dia tidak selalu memaksa anak buahnya untuk mendominasi penguasaan bola seperti yang dilakukan Pep.
Gelandang tim nasional Jerman, Toni Kroos, yang pernah menjadi anak buah Ancelotti di Real Madrid menganggap pelatih berusia 56 tahun itu bukan hanya piawai dalam soal meracik strategi.
"Dia sukses dalam urusan taktik serta hubungannya dengan sesama manusia. Semua orang sedih ketika dia meninggalkan Madrid, termasuk mereka yang hanya menjadi pemain cadangan," kata Kroos.
Layak ditunggu sepak terjang Ancelotti bersama Muenchen musim depan.
Penulis: Wieta Rachmatia
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA 2.646 |
Komentar