Seperti pada serial film James Bond, Inter memiliki sosok protagonis yang diperankan oleh beberapa aktor berbeda musim ini.
Jika patokannya perjalanan sampai pekan ke-15, Inter bisa dibilang memiliki tiga pemeran James Bond yang bertugas krusial menyerang musuh. Mereka ialah pemain baru yang langsung punya kontribusi vital terhadap performa tim.
"Bond pertama" racikan sutradara Roberto Mancini ialah Stevan Jovetic. Pemain pinjaman dari Manchester City itu langsung meledak pada dua pekan awal. Ia memborong seluruh gol kemenangan Inter atas Atalanta (1-0) dan Carpi (2-1).
Kecemerlangan Jo-Jo muncul paralel dengan rentetan lima kemenangan beruntun La Beneamata pada start 2015-2016.
Memasuki akhir September-Oktober, klub melakoni periode kelam.
Jovetic pun tak pernah mencetak gol lagi sejak mencicipi awalan fantastis itu. Selama giornata 6-9, Sang Hitam-Biru tak pernah menang. Di tengah kesulitan tersebut, muncul Bond kedua dalam rupa Ivan Perisic.
[video]http://video.kompas.com/e/4627172386001_ackom_pballball[/video]
Lelaki Kroasia itu tampil sebagai penyelamat Inter dari kekalahan berkat sebiji golnya ke gawang Sampdoria (1-1) dan Palermo (1-1). Namun, justru setelah timnya keluar dari krisis, rekening Perisic macet.
Sampai tibalah Mancini mengorbitkan Bond ketiga yang berperan meroketkan kembali Inter ke puncak klasemen. Dialah Adem Ljajic.
Aksi riil pertama "Ljames Bond" yang memikat ialah berwujud assist untuk gol penentu kemenangan La Beneamata atas Bologna yang dicetak Mauro Icardi (26/10/2015).
Dalam lima pekan setelahnya, ia tampil penuh empat kali, mencetak dwigol, dan memberi sepasang assist.
Gol terbaru Ljajic ke gawang Genoa menentukan kemenangan tim dan membawa Inter ke puncak klasemen.
Status Permanen
Nasib Ljajic barangkali bisa dibandingkan dengan Daniel Craig, aktor pemeran James Bond pada empat serial terakhir.
Pada awalnya, ia sempat diragukan dan ditimpa kritik karena dianggap tidak cocok mengambil peran tersebut.
Namun, semua keraguan secara bertahap menguap setelah publik melihat aksi keren mereka di medan sebenarnya.
Dalam enam partai Inter setelah kedatangan Ljajic sebagai pinjaman dari Roma, ia cuma berkeringat 58 menit!
Pemuda Serbia itu hanya main dua kali, duduk manis di bangku cadangan dalam tiga partai, dan absen karena cedera saat tim melawan Juventus (18/10/2015).
Ketika itu, media ramai memprediksi Inter tak akan mengaktifkan opsi menebus kepemilikan permanen sang pemain dari Roma seharga 11 juta euro.
[video]http://video.kompas.com/e/4649552993001_ackom_pballball[/video]
Melihat kinerjanya sekarang, Ljajic justru menjadi kandidat teratas pemain pinjaman yang bakal dipermanenkan klub. Namun, layaknya nasib Bond-Bond sebelumnya, Ljames tetap berpotensi digantikan oleh protagonis yang lain.
Menarik menanti apakah kiprah Ljajic sebagai protagonis tim bakal berumur singkat atau bisa konsisten dalam waktu lama?
"Semoga Inter menebus saya secara penuh. Namun, saat ini saya hanya ingin bermain dan membantu tim. Kami akan membicarakan semuanya pada akhir musim nanti," ucapnya pada Tuttosport.
Penulis: Beri Bagja
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.644 |
Komentar