Leicester City muncul sebagai tim kejutan yang mampu memuncaki klasemen Premier League. Namun, sang manajer, Claudio Ranieri, merasa skuatnya tak merasakan tekanan apapun.
Hingga pekan ke-17, The Foxes, julukan Leicester City, masih menjadi pemuncak klasemen setelah meraih kemenangan 3-2 atas Everton di Stadion Goodison Park, Sabtu (19/12/2015).
[video]http://video.kompas.com/e/4668607428001_ackom_pballball[/video]
Orang-orang pun mulai membicarakan kiprah Leicester yang pada musim lalu harus berjuang menghindari zona degradasi. Mereka juga tak ragu menyebut Leicester sebagai kandidat juara.
Kendati demikian, menurut Ranieri, predikat tersebut tidak membuat Leicester merasakan adanya tekanan. Ranieri mengaku bahwa timnya tetap menikmati perjalanan kompetisi.
"Saya pernah melatih sejumlah klub papan atas dan klub-klub itu mempunyai pemain yang hebat. Di Leicester, tidak ada pemain hebat, melainkan pemain dengan semangat yang luar biasa," ujar Ranieri.
"Saya kira para pemain yang menikmatinya dan mereka harus terus seperti ini. Jika kami meraih hal istimewa, hal itu adalah keajaiban. Jika tidak, kami tetap menganggapnya sebagai keajaiban," tutur pelatih asal Italia tersebut.
Pada kesempatan itu, Ranieri juga kembali menegaskan bahwa Leicester tidak akan melego sejumlah pemain andalannya pada Januari 2016, seperti Riyad Mahrez dan Jamie Vardy, yang tengah naik daun.
"Saya memiliki tim dengan semangat yang sangat bagus. Mereka saling berteman dan saling membantu satu sama lain. Jika Anda menambahkan satu, dua, atau tiga pemain baru, berati Anda merusak suasana di ruang ganti pemain," kata Ranieri.
Ranieri merupakan pelatih berpengalaman berusia 64 tahun. Melatih sejak 1986, Ranieri pernah menangani sejumlah klub besar, di antaranya Chelsea, Juventus, AS Roma, dan Inter Milan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | FourFourTwo |
Komentar