Tahun 2015 yang akan berakhir menjadi momen paling kelam dalam catatan sepak bola nasional, tak terkecuali bagi pemain Pusamania Borneo FC Jajang Mulyana.
Ia mengaku sangat kecewa bahwa kisruh antara Menpora dan PSSI yang berlarut-larut membuat kompetisi di Indonesia terhenti.
Dalam penilaian Jajang, kondisi tersebut membuat sepak bola Indonesia kian terpuruk di saat Negara-negara lain tengah bicara prestasi sedangkan sepak bola Indonesia malah mati suri.
“Saya pikir kondisi Indonesia paling buruk di tahun 2015,” ujar pemain kelahiran 23 Oktober 1988 ini.
Meski banyak turnamen menghiasi vakumnya sepak bola Indonesia, bagi Jajang hal tersebut seolah euforia semu karena tidak ada target jangka panjang demi kemajuan sepak bola Indonesia.
“Liga harus segera jalan lagi,” tuturnya.
Kekecewaan Jajang tidak berlebihan, ia melihat bahwa negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara saat ini tengah berlomba-lomba membentuk timnas solid dengan membenahi kompetisi di masing-masing.
“Semoga saja bisa kembali normal, agar kita tidak tertinggal jauh dengan negara lain,” ungkapnya.
Di sisi lain, Jajang juga mengaku memiliki keinginan-keinginan pribadi yang semoga akan terealisasi di tahun 2016.
“Ada sih beberapa yang belum terealisasi, semoga bisa segera terwujud di tahun 2016,” ujar mantan pemain Persib Bandung ini.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar