Warna baru dalam persepakbolaan Indonesia hadir di Piala Jenderal Sudirman (PJS) melalui PS TNI. Eksistensi tim binaan Tentara Nasional Indonesia itu baik dalam hal permainan dan suporter patut mendapat apresiasi.
Permainan ngotot TNI mampu menjungkalkan tim-tim peserta Liga Super Indonesia seperti Persela Lamongan, Pusamania Borneo FC, dan Persib Bandung di babak penyisihan Grup B untuk lolos ke babak 8 besar.
Selain permainan, koreografi unik dan tidak biasa yang diperagakan para pendukungnya menjadi sajian tersendiri dalam PJS. Mereka pun selalu datang dengan jumlah yang besar dan memeriahkan suasana di stadion.
"Kami datang ke stadion memang karena instruksi dari atasan. Namun, ada atau tidak adanya perintah tersebut, kami akan dengan senang hati mendukung PS TNI," kata salah satu pendukung PS TNI, Rudi Leftehu.
"PS TNI sudah lama ada dan menjadi kebanggaan kami semua. Tim ini terbentuk dari berbagai kesatuan dan kami merasa menjadi bagian dari mereka," ucap pria asal Ambon berusia 39 tahun itu.
Mengenai keunikan koreografi dan yel-yal mereka, Rudi mengatakan bahwa semua itu bukan hasil latihan dadakan untuk mendukung PS TNI di PJS. Yel-yel tersebut sudah menjadi bagian dari keseharian mereka sebagai anggota TNI.
"Setiap kesatuan memiliki yel-yel sendiri untuk memberi semangat dalam keseharian kami. Untuk mendukung tim di PJS, kami sempat berkumpul untuk memilih lagu, tetapi kami tidak kesulitan karena sudah sering menggunakannya," sebut pria yang pernah bermain untuk Solo FC di Liga Primer Indonesia (LPI) itu.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar