Perusahaan penyedia statistik dan pengelola data olahraga, Labbola, menjadikan Piala Malaysia 2015 sebagai pintu gerbang ekspansi ke pasar Asia. Mereka dipercaya sebagai penyedia data resmi salah satu turnamen bersejarah Asia tersebut.
Penulis: Hardani Maulana
Di sela pergantian musim kompetisi liga di Malaysia, turnamen Piala Malaysia 2015 hadir selama tiga bulan sejak awal September hingga medio Desember.
Kompetisi yang sudah diselenggarakan sejak 1921 ini -salah satu kompetisi tertua di Asia- layaknya Piala FA di Inggris bagi masyarakat Negeri Jiran.
Selain menjadi juara liga, meraih gelar Piala Malaysia yang historikal merupakan prestise tersendiri.
Penyelenggaraan turnamen yang disponsori utama oleh TM (Telekom Malaysia) ini menjadi pertanda dimulainya era privatisasi kompetisi sepakbola Malaysia.
Piala Malaysia edisi 2015 ini merupakan batu loncatan bagi sang penyelenggara, yaitu FMLLP (Football Malaysia Limited Liability Partnership), dalam mempersiapkan bergulirnya Liga Super Malaysia musim depan.
FMLLP sendiri dipersiapkan sejak awal tahun ini oleh FAM (Asosiasi Sepak bola Malaysia) untuk mengelola serta mengkomersialisasi lima kompetisi sepak bola di Malaysia.
Kompetisi lain yang akan dikelola selain dua yang telah disebutkan adalah Liga Primer Malaysia (liga kasta kedua), Piala FA Malaysia, serta Piala Sumbangsih.
Mengusung tema “Mentransformasi sepak bola Malaysia,” FMLLP menggandeng Labbola sebagai penyedia statistik pertandingan sekaligus sponsor TM Piala Malaysia 2015.
Labbola, yang merupakan perusahaan penyedia dan pengelola data olahraga, menjadikan momen ini sebagai pintu gerbang memasuki pasar Asia dengan membuka cabang di Kuala Lumpur.
Tampilan statistik pertandingan yang dimunculkan secara live saat pertandingan berlangsung dapat dinikmati fans sepak bola Malaysia melalui tiga stasiun televisi lokal serta lewat media sosial.
Penganugerahan pemain terbaik tiap pertandingan yang diberikan resmi sejak memasuki fase gugur pun didasarkan pada statistik individu.
Melalui media sosial, para fans sepak bola Malaysia menyampaikan berbagai apresiasi positif dikarenakan untuk kali pertama mereka mendapatkan informasi detil statistik individu tim dan pemain di kompetisi lokal secara menyeluruh.
Perhelatan TM Piala Malaysia 2015 diakhiri dengan keberhasilan Selangor meraih gelar ke-33 nya di kejuaraan ini. Bermain di kandang sendiri, Stadion Shah Alam, Selangor mengalahkan Kedah dua gol tanpa balas.
Salah satu pemain kebanggaan Indonesia, Andik Vermansyah, ikut ambil bagian di partai puncak yang disaksikan sekitar 70,000 pasang mata tersebut.
Meski tak terlibat langsung dalam dua gol yang tercipta serta tak bermain penuh karena digantikan di sepuluh menit akhir, Andik tetap mencuri perhatian dengan pergerakan cepat dan aksi individu yang mampu menyulitkan barisan pertahanan Kedah.
Masuknya Labbola ke industri sepak bola global serta kisah sukses Andik bersama Selangor tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat sepak bola se-nusantara di tengah kemurungan yang melanda selepas Indonesia disanksi oleh FIFA.
Jika kondisi masih bergeming, tak heran bila di awal musim 2016 nanti akan ada eksodus pemain Indonesia maupun pemain asing yang sebelumnya berkarir di kompetisi Tanah Air ke kompetisi negeri seberang.
Sementara itu, kita tunggu negara mana lagi yang berikutnya akan menjadi pelabuhan ekspansi internasional Labbola.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Labbola |
Komentar