Total tiga seri dan satu kekalahan. Demikian rapor Manchester United di empat pertandingan terakhir di seluruh kompetisi 2015-2016.
Pasukan Louis van Gaal menelan kekalahan pada partai terkini, yakni dengan skor 2-3 atas tuan rumah, Wolfsburg, di matchday 6 fase grup Liga Champions, Selasa (8/12).
Mengingat tidak ada libur musim dingin di Premier League seperti kompetisi liga lain di Benua Eropa, Van Gaal perlu secara cepat melakukan beberapa hal guna membangkitkan performa United.
1. Maksimalkan Anthony Martial
Martial menyarangkan satu gol ke gawang Wolfsburg, mengakhiri puasa golnya yang sempat berjalan selama delapan laga di seluruh kompetisi bagi United.
Sejak hijrah ke EPL pada tenggat bursa transfer musim panas 2015, Martial membuktikan dirinya sebagai calon striker mumpuni.
Memang, bomber asal Prancis itu belum konsisten mencetak gol di tiap laga. Namun, seperti yang dikatakan Van Gaal, Martial masih seorang pemain berkembang mengingat usianya baru 20 tahun.
Pernyataan Van Gaal tidak salah. Meski begitu, sang pelatih perlu memaksimalkan bakat Martial secara tepat.
Kenyataannya, Van Gaal begitu mengandalkan Martial. Sebagai bukti, ia telah diturunkan pada 18 gim bagi United di semua kompetisi musim ini.
Namun, Van Gaal kerap merotasinya ke dua peran: penyerang tengah dan sayap kiri. Keputusan tersebut krusial mengingat Martial seorang pemain baru dan masih muda.
Mungkin akan lebih baik jika Van Gaal memercayakan satu peran kepada Martial supaya sang pemain tidak bingung dan bisa lebih menggali kekuatannya pada peran tersebut.
2. Benahi Lini Depan
Setan Merah menyarangkan 38 gol dalam 25 pertandingan di semua ajang 2015-2016 atau rata-rata hanya 1,52 gol per gim. Catatan tersebut tentu saja tidak bagus.
Semakin menegaskan buruknya produktivitas gol United musim ini, mereka gagal menyarangkan satu gol pun pada tujuh dari 25 laga itu.
Catatan ini tidak termasuk kemenangan 1-0 atas Tottenham pada pekan perdana EPL 2015-2016 yang mana gol itu dicetak bunuh diri oleh pemain lawan.
Mempertimbangkan fakta tersebut, alangkah lebih baik United mencari striker baru saat bursa transfer musim dingin 2016 dibuka pada Januari.
Kebutuhan United akan striker bukan sekadar soal produktivitas, tapi juga pilihan pada posisi tersebut. Manchester Merah saat ini hanya memiliki Martial dan Wayne Rooney sebagai striker usai meminjamkan James Wilson.
Sir Alex Ferguson dikenal memiliki empat striker berkualitas nyaris setara sehingga bisa dirotasi demi meraih kemenangan.
[video]http://video.kompas.com/e/4650642529001_ackom_pballball[/video]
3. Cari Formasi Baru
Van Gaal sedang menyukai taktik satu penyerang dengan formasi 4-2-3-1. Modul tersebut berbeda dengan 2014-2015 yang mana pria asal Belanda itu pernah menggunakan skema 3-5-2 atau 5-3-2, formasi yang ia terapkan kepada tim nasional Belanda sepanjang Piala Dunia 2014.
Pola 4-2-3-1 terbukti ampuh di sejumlah laga. Namun, belakangan taktik tersebut tidak cukup mampu mengamankan kemenangan.
Melihat kecenderungan ini, Van Gaal bisa melakukan hal sama seperti musim lalu, yakni mencari formasi lain yang berpotensi cocok dengan permainan United.
Musim ini, Van Gaal mencoba taktik baru dengan menerapkan 3-4-1-2 kontra Leicester (28/11/2015). United yang disebut lambat pada gim tersebut meraih hasil seri 1-1.
Media Inggris, Manchester Evening News, baru-baru ini membuat pemungutan suara kepada para pembaca terkait formasi apa yang fan United inginkan. Pola 4-4-2 mendapat suara tertinggi.
Formasi tersebut begitu melekat kepada United di era Manajer Sir Alex Ferguson.
Apakah suara fan United mau didengar Van Gaal?
4. Bijak Gunakan Pemain Akademi
Akibat badai cedera yang menimpa United belakangan, Van Gaal tanpa ragu menggunakan jasa pemain akademi. Namun, ia terbilang kurang bijak menurunkan didikan klub.
Melakoni laga hidup-mati melawan Wolfsburg, Van Gaal malah menurunkan Guillermo Varela sebagai starter. Ia juga memainkan Cameron Borthwick-Jackson dan Nick Powell sebagai pengganti.Ketiga pemain tersebut tidak cukup punya jam terbang di level senior.
Sementara memercayakan skuat berisikan pemain muda minim pengalaman, Van Gaal mencadangkan Michael Carrick dan Ashley Young. Nama yang disebut terakhir bahkan tidak beraksi kontra Wolfsburg.
Memang, permainan Varela pada laga itu mengundang pujian. Namun, mungkin cerita akan berbeda andai Van Gaal menjaga keseimbangan jumlah pemain senior-junior di tim.
[video]http://video.kompas.com/e/4647934635001_ackom_pballball[/video]
5. Taruh Mata Sebagai Gelandang Serang Kanan
Van Gaal mendapat kritik tajam saat memutuskan menarik Juan Mata demi memasukkan Powell, gelandang 21 tahun yang baru bermain lagi setelah absen selama 16 bulan akibat cedera, saat United tertinggal 1-2.
Mata merupakan salah satu penampil terbaik United melawan Wolfsburg yang mana ia menyumbang assist untuk gol Martial. Pada gim tersebut, pemain asal Spanyol itu berperan sebagai gelandang serang tengah.
Peran Si Nomor 10 memang posisi asli Mata. Namun, terlepas dari aksi melawan Wolfsburg, tampaknya peran gelandang serang kanan merupakan posisi terbaik eks pemain Chelsea itu.
Sebagai bukti, sebanyak lima gol dan enam assist Mata di semua kompetisi musim ini lahir dari 18 penampilan sebagai gelandang serang kanan.
Sebaliknya, ia baru membuat satu assist saat ditempatkan sebagai gelandang serang tengah.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar