Josep "Pep" Guardiola membawa Bayern Muenchen stabil di puncak klasemen Bundesliga 2015-2016. Sampai pekan ke-14, mereka belum terkalahkan.
Bayern Muenchen begitu perkasa karena memetik 13 kemenangan dan hanya sekali imbang. Catatan gol mereka juga spektakuler. Bayern memiliki angka memasukkan terbaik (42 gol) dan kemasukan paling sedikit (5). Benar-benar tim super.
Superioritas pasukan Pep Guardiola itu bakal diuji musuh terberat sebelum melakoni libur musim dingin nanti. Sabtu (5/12/2015), Bayern bertandang ke markas tim peringkat keempat, Borussia Moenchengladbach. Jarak kedua tim di klasemen masih terpaut jauh, yakni 17 poin.
Namun, Gladbach punya syarat untuk menyetop laju fantastis tamu berkantong tebal asal Bavaria itu. Pep Guardiola siap-siap bertemu musuh yang sepadan di area teknik rival, Andre Schubert.
Pelatih Gladbach berkepala gundul itu sedang menjadi topik pembicaraan media Jerman seturut kesuksesan membawa timnya meroket dari dasar klasemen ke zona Liga Champions dalam sembilan pekan terakhir!
Schubert mulai memegang kendali kepelatihan di Gladbach pada 21 September. Ia menggantikan Lucien Favre, yang hengkang setelah menelan kekalahan beruntun di lima pekan awal Liga Jerman musim ini.
Di tangan Schubert, Gladbach bak kesurupan. Mereka meraih tujuh kemenangan dan dua kali imbang dalam sembilan partai! Jika patokannya adalah periode kompetisi sejak penunjukan Schubert itu, koleksi 23 poin Gladbach hanya kalah banyak dari Bayern, yang mendulang 25 angka.
Dalam kurun waktu tersebut, Gladbach mencetak 26 gol, lagi-lagi cuma kalah tipis dari rekening Bayern, yang melesakkan 27 gol. Di bawah asuhan Schubert, Gladbach rata-rata cuma membutuhkan lima tembakan akurat guna mencetak satu gol. Efisiensi itu lebih baik dari Bayern, yang memerlukan tujuh shot on target guna melahirkan setiap gol.
Rekor Legenda
Garis merah tebal yang menghubungkan Schubert dengan Guardiola ialah sama-sama belum terkalahkan di liga musim ini. Schubert, 44 tahun, bahkan sudah memecahkan rekor start terbaik di Gladbach milik pelatih legendaris, mendiang Udo Lattek.
Schubert melakoni sembilan partai beruntun tanpa kalah, satu partai lebih baik dari Lattek, yang juga eks pelatih sukses di Bayern pada era 1970-an. Tambahkan pula fakta bahwa Schubert membawa Gladbach dua kali mengimbangi Juventus di Liga Champions (0-0, 1-1) dan melumat Sevilla pada duel terkini di ajang tersebut (4-2).
Eks mahasiswa di Universitas Kassel itu semakin menyita perhatian menilik latar belakangnya sebagai sosok yang nyaris tak dikenal sebelum ke Gladbach. Schubert cuma menghabiskan karier pesepak bola bersama klub-klub amatir atau kasta bawah sampai gantung sepatu pada 2002.
Sebelum ditunjuk sebagai arsitek interim dan tetap di Gladbach, ia menukangi timnas Jerman U-15 pada 2014-2015.
"Kontribusi nyata Andre adalah cara dia menginspirasi tim dengan kata-katanya. Karena hal itu, ia mendapatkan hadiah berupa start yang fantastis dalam kariernya di Bundesliga," ucap anggota dewan Gladbach, Hans Meyer, dalam rilis yang diterima JUARA.net dari Bundesliga.
"Sejak kedatangannya, skuat dan tim kepelatihan menghasilkan permainan sepak bola atraktif dan hasil akhir yang hebat," katanya lagi.
Dengan segala modal tersebut, apakah Schubert mampu menjadi kryptonite yang bisa melemahkan Sang Superman, Josep Guardiola? Ataukah nasibnya bakal sama seperti pelatih-pelatih lain yang menyerah karena timnya digilas pasukan Bayern?
"Kami akan mencoba dengan seluruh kemampuan. Artinya, kami harus memiliki pertahanan bagus, juga menciptakan sejumlah peluang untuk kami sendiri. Kami harus berada dalam hari yang sangat baik agar mampu mengecewakan Bayern," ucap Schubert dalam jumpa pers menjelang laga di Stadion im Borussia-Park nanti.
Editor | : | |
Sumber | : | fourfourtwo, Bundesliga |
Komentar