Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Canirunners: Lari 12 Jam untuk Dana Pendidikan

By Weshley Hutagalung - Jumat, 4 Desember 2015 | 13:54 WIB
Lomba lari ekstrem yang digelar alumni SMA Kanisus Jakarta pada 2013.
Dokumentasi Canirunners
Lomba lari ekstrem yang digelar alumni SMA Kanisus Jakarta pada 2013.

Sabtu, 5 Desember 2015, pukul 21.00 WIB. Untuk kedua kali, lomba lari ekstrem 64 km yang digelar oleh Perhimpunan Alumni Kolose Kanisius Jakarta (PAKKJ) akan dimulai dari halaman SMA Kanisius, Jakarta. 

Ajang ini diperkirakan diikuti sebanyak 400 orang yang dapat memilih tiga klasifikasi utama. Selain jarak tempuh 64 km, peserta dapat memilih jarak 32,5 km atau 16 km.

"Ada juga lari dengan jarak 6 km yang kami kategorikan fun run," ucap Glenn Sebastian, Ketua Panitia Ekstrem Maraton. "Peserta dikategori ini memulai dari lokasi FX, Jakarta."

Menurut Glenn, ajang lari ini disebut ekstrem karena memulai lomba pada Sabtu malam hari hingga finis di Minggu pagi hari. Waktu tempuh 64 km diperkirakan mencapai 12 jam.

Kenapa memilih jarak 64 km? Ternyata, nomor 64 adalah angka favorit bagi Kanisians, sebutan untuk mereka yang bersekolah di Kanisius. Nomor itu adalah alamat sekolah Kanisius di Jalan Menteng, Jakarta.

Pelari dengan jarak tempuh 33 km ditargetkan memakan waktu enam jam, hingga jarak 6 km waktu yang dianggap cukup menempuhnya dalam waktu satu jam.

"Kita mulai lari dari halaman sekolah SMA Kanisius dan finis di tempat yang sama," kata Glen lagi saat berkunjung ke Kantor JUARA.net baru-baru ini.

Panitia sudah menentukan empat titik temu antarpelari yang disesuaikan dengan klasifikasi lomba. Seluruh peserta dipersiapkan akan mencapai garis finis bersama-sama.

Ajang ini memang tak sama dengan lomba lain karena para peserta tidak memperebutkan hadiah uang. Seorang pelari akan berupaya mengumpulkan dana dari donatur atau suporter yang mendukungnya untuk berlari.

"Seluruh uang yang terkumpul dari para donatur atau suporter itu akan kami sumbangkan ke sebuah lembaga pendidikan, yakni Sekolah Kejuruan Industri Perkayuan PIKA di Semarang," kata Ketua Perhimpunan Alumni Kolose Kanisius Jakarta 2015-2018, Sharief Natanagara.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X