Diego Costa mulai memperlihatkan tanda-tanda pembangkangan di Chelsea. Perilaku menyimpang yang ia lakukan belakangan ini lebih menyita perhatian media dan publik Inggris ketimbang performa serta sumbangsih gol dalam pertandingan.
Pada dua musim terakhir, yakni 2013-2014 dan 2014-2015, tingkah laku negatif Costa masih diimbangi dengan ketajaman di atas lapangan.
Gol-golnya berjasa mendatangkan sejumlah prestasi bergengsi buat Atletico Madrid (La Liga dan finalis Liga Champions) serta Chelsea (Premier League dan Piala Liga Inggris).
[video]http://video.kompas.com/e/4643916967001_ackom_pballball[/video]
Situasi memburuk saat memasuki edisi 2015-2016. Costa beberapa kali terlibat kontroversi yang berujung penjatuhan sanksi disiplin secara langsung di atas lapangan berupa kartu kuning maupun larangan bertanding dari Asosiasi Sepak bola Inggris alias FA.
Catatan indisipliner Costa sesungguhnya sudah dimulai sejak awal 2015, tepatnya sewaktu ia divonis bersalah lantaran mengasari bek Liverpool, Martin Skrtel, pada 27 Januari. Dia pun mesti menerima sanksi berupa larangan bertanding selama tiga laga.
BACA JUGA: Kepribadian Diego Costa Ternyata Sudah Bermasalah Sejak Usia Belasan
Bila ditotal, Costa telah melakukan 10 kali aksi indisipliner sepanjang 2015. Perinciannya adalah enam kartu kuning dan empat perilaku beringas (dua di antaranya berujung sanksi larangan bertanding).
Jumlah tersebut bahkan lebih banyak ketimbang koleksi gol Costa di 2015 yang hanya mencapai tujuh biji! Satu-satunya nilai plus dari pria berusia 27 tahun itu adalah tingkat efisiensi dalam mengubah peluang bersih menjadi gol.
Statistik di Sky Sports memperlihatkan bahwa Costa lebih efisien dari penyerang tajam semisal Jamie Vardy (Leicester), Olivier Giroud (Arsenal), Harry Kane (Tottenham), Romelu Lukaku (Everton), dan Sergio Aguero (Manchester City).
[video]http://video.kompas.com/e/4636912268001_ackom_pballball[/video]
Pada awal Oktober silam, Costa sempat menyalahkan cedera hamstring dan problem kelebihan berat badan sebagai faktor penyebab utama penurunan produktivitas golnya di Premier League.
Namun, para pendukung Chelsea tentu akan gerah jika Costa terus-terusan bertingkah tanpa bisa membenahi performa dan membantu klub kesayangan mereka segera beranjak dari papan bawah klasemen.
Daftar Perilaku Beringas Diego Costa di 2015
1. Vs Liverpool (27 Januari)
Aksi: Sengaja menginjak kaki Martin Skrtel
Akibat: Sanksi larangan bertanding selama tiga laga
2. Vs Arsenal (19 September)
Aksi: Mengasari Laurent Koscielny
Akibat: Sanksi larangan bertanding selama tiga laga
3. Vs Liverpool (30 Oktober)
Aksi: Menendang dada Martin Skrtel
Akibat: Diinvestigasi oleh FA tapi lolos dari sanksi
4. Vs Tottenham (29 November)
Aksi: Melempar rompi ke arah Jose Mourinho
Akibat: Diisukan sudah tidak betah dan ingin segera hengkang
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA (Indra Citra Sena) |
Komentar