Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menjuarai BWF Superseries Finals di Dubai, Minggu (13/12/2015). Di balik kemenangan tersebut, ternyata ada cerita lain.
Menurut pelatih ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi, Hendra sempat terserang flu berat sebelum turun pada turnamen yang hanya diikuti delapan pemain/pasangan terbaik dalam satu musim untuk tiap nomor tersebut.
"Sebenarnya sebelum tampil di Superseries Finals, Hendra agak flu berat. Hendra terkena flu saat hendak bertanding di Indonesian Masters. Semula mereka tidak ingin bertanding, tetapi Hendra ingin mencoba dulu, dan kenyataannya ia tidak kuat," kata Herry.
Pada Indonesia Masters yang berlangsung di Malang pada 1-6 Desember, Ahsan/Hendra terhenti pada babak perempat final setelah dikalahkan Markis Kido/Hendra Aprida Gunawan 17-21, 23-21, 8-21.
"Setelah beberapa hari istirahat, kondisi Hendra sudah kembali pulih karena sudah mendapat suntikan dokter. Karena itu, mereka memutuskan berangkat ke Dubai," ucap Herry.
Menurut Herry, permainan Ahsan/Hendra juga belum terlalu baik saat tampil di Dubai. Namun, mereka bisa meraih kemenangan mudah atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), 21-17, 21-19, pada laga pertama penyisihan grup.
"Permainan mereka semakin meningkat. Ketika pertama kali bertemu Jepang, tenaga mereka belum pulih. Sehingga, mereka lebih fokus pada penempatan bola, dan jarang menyerang," terang Herry.
Dari lima kali bertanding untuk mendapatkan gelar, Ahsan/Hendra hanya kalah sekali, yakni ketika melawan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, pada laga terakhir babak penyisihan grup.
Menjelang Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra akan dipilihkan turnamen yang tepat karena usia mereka sudah tidak muda lagi. Ahsan telah berusia 28 tahun, dan Hendra berusia 31 tahun.
"Tidak setiap turnamen mereka harus tampil di puncak akibat faktor usia. Jadi, kami harus memilih turnamen yang tepat. Berbeda dengan pemain muda yang tenaganya masih banyak," kata Herry.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar