Real Madrid dikabarkan bakal melepas Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, dan Pepe demi memuluskan kepulangan Jose Mourinho ke Santiago Bernabeu. Demikian klaim mantan Presiden Madrid, Ramon Calderon.
Isu pemecatan tengah menghantui pelatih Rafael Benitez karena Madrid tertinggal dua poin dari Barcelona di klasemen La Liga. Barcelona menjalani satu pertandingan lebih sedikit karena keikutsertaan di Piala Dunia Antarklub.
Sebagai pengganti Benitez, Presiden Florentino Perez dilaporkan menimbang nama Mourinho, yang baru dipecat Chelsea, 17 Desember 2015.
[video]http://video.kompas.com/e/4668607433001_ackom_pballball[/video]
"Mereka meminta Mourinho untuk menunggu hingga Januari. Mourinho pun memberikan ultimatum kepada Perez. Dia bisa memilih Manchester United," kicau Calderon melalui akun Twitter pribadinya.
Salah satu keraguan Perez adalah reaksi dari ruang ganti Los Blancos. Akibat kasus pencadangan Iker Casillas pada 2013, Mourinho ditentang oleh sejumlah pemain kunci seperti Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, dan Pepe.
Apabila bersikeras merekrut Mourinho, Perez harus siap melego ketiga pemain tersebut.
"Saat ini, Jorge Mendes sedang melakukan negosiasi dengan Real Madrid terkait Mourinho. Mendes juga tengah mencari solusi terbaik perihal Pepe dan Ronaldo," tutur Calderon.
"Klub terbaik dunia akan merasa senang apabila berpeluang merekrut Ramos dan Ronaldo pada Juni 2016," ucapnya.
Mendes merupakan agen yang menaungi Mourinho, Pepe, dan Ronaldo. Terakhir, dia telah membantah kabar tawaran resmi dari Manchester United untuk Mourinho.
Akan tetapi, klaim Calderon mengundang nada skeptis dari mantan Direktur Madrid, Jorge Valdano.
"Bagi saya, ini sulit dipercaya dan dipahami. Saya memahami kalau Madrid tengah menjalani periode sulit. Namun, tindakan nyata setiap masa krisis tidaklah dianjurkan," kata Valdano.
Valdano sendiri didepak dari jabatan direktur olahraga pada 2011. Penyebabnya, dia berselisih dengan Mourinho.
[video]http://video.kompas.com/e/4670793106001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | |
Sumber | : | Cadena Ser, Twitter Ramon Calderon |
Komentar