Striker Sriwijaya FC, Ferdinand Sinaga, membantah tuduhan dirinya bersikap anarkis di ruang ganti setelah partai kontra Persija Jakarta, 25 November 2015. Dia mengaku hanya menendang sebuah tempat sampah kecil.
Setelah pertandingan berakhir, Ferdinand terlihat melampiaskan emosi dengan menendang microphone milik stasiun televisi di pinggir lapangan. Dia juga mengejar wasit dan dilerai oleh pihak keamanan.
Baca juga:
Kenapa Ferdinand Sinaga Mengamuk?
Mahaka Minta Pemain dan Manajer Sriwijaya Dinonaktifkan dari Turnamen
Ferdinand mengakui kesalahannya terhadap wasit. Namun, dia tak sepakat dengan laporan terkait kerusakan lemari di ruang ganti dari panitia pertandingan.
"Saya hanya tendang tempat sampah. Itu pun kecil. Daripada tendang wasit, saya bisa dihukum seumur hidup," kata Ferdinand saat ditemui setelah sidang Komisi Disiplin Piala Jenderal Sudirman, Kamis (4/12/2015).
Lantaran kericuhan pada laga kontra Persija, Sriwijaya belum menerima match fee dari Mahaka Sports and Entertainment sebagai operator Piala Jenderal Sudirman. Nantinya, uang denda akan dipotong dari match fee tersebut.
Ferdinand berharap agar Komdis tak menjatuhi hukuman terlalu berat, apalagi jika dirinya dilarang terlibat dalam turnamen bentukan Mahaka ke depannya.
Dia menuturkan, "Kalau sanksi larangan bermain di turnamen Mahaka itu berat sekali. Saya bekerja di lapangan. Kalau tidak mencari duit di sini, mau di mana lagi?"
Bukan kali pertama Ferdinand bersikap emosional di lapangan. Ketika membela tim nasional pada Mei 2014, dia sempat memanjat pagar stadion dan berlari mengejar suporter di tribun.
Baca juga: Catatan Tindakan Emosional Ferdinand Sinaga
Editor | : | |
Sumber | : | juara.net |
Komentar