Shinji Okazaki (atas) saat merayakan gol bersama rekan setimnya, Jamie Vardy, dalam duel Bournemouth vs Leicester, 29 Agustus 2015.(Michael Regan/Getty Images)
Sang pemuncak tabel, Leicester, menjadi tim paling efisien kedua. The Foxes cuma mengucurkan 26,7 juta pound atau terbanyak ke-13 musim panas lalu.
Pemain termahal mereka ialah Shinji Okazaki dengan banderol 7,7 juta pound.
Di level berlawanan, Aston Villa harus menanggung akibat buruknya manajemen jual-beli pemain. Villa menghabiskan uang 46,5 juta pound, terbanyak ketujuh.
Hasil investasi tersebut justru menyebabkan mereka terjerembap ke posisi buncit di klasemen.
Villa pun menjadi klub paling tidak efisien karena perbedaan posisi minus 13 antara peringkat pengeluaran dengan posisi di klasemen.
[video]http://video.kompas.com/e/4670793097001_ackom_pballball[/video]
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | transfermarkt |
Komentar