Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Alasan Penundaan Pemecatan Rudi Garcia di AS Roma

By Beri Bagja - Selasa, 22 Desember 2015 | 17:59 WIB
Pelatih AS Roma, Rudi Garcia, saat memimpin timnya menghadapi Inter Milan di Giuseppe Meazza, 31 Oktober 2015.
Marco Luzzani/Getty Images
Pelatih AS Roma, Rudi Garcia, saat memimpin timnya menghadapi Inter Milan di Giuseppe Meazza, 31 Oktober 2015.

AS Roma menutup 2015 dengan kemenangan atas Genoa 2-0 dalam lanjutan Serie A pekan ke-17, Minggu (20/12/2015). Hasil itu dianggap menunda pemecatan pelatih mereka, Rudi Garcia.

Kesuksesan menekuk Genoa memutus rangkaian partai tanpa kemenangan Roma yang sudah berlangsung dalam tujuh pertandingan beruntun di berbagai ajang. 

Sebelumnya, Garcia disebut terancam dipecat seturut rangkaian hasil tak memuaskan yang dicapai Roma belakangan. Dari penghuni posisi dua teratas klasemen, Tim Serigala melorot hingga nyaris berada di luar zona antarklub Eropa.

Dua gol kemenangan Roma dicetak oleh Alessandro Florenzi dan penyerang belia, Umar Sadiq. Torehan pertama yang diukir Florenzi sekaligus mengakhiri paceklik gol Roma yang sudah berlangsung selama 348 menit!

Menjadi wajar apabila Florenzi langsung dipeluk erat oleh Garcia usai mencetak gol tersebut. Aksi sang pelatih tampak menggambarkan kelegaan luar biasa. Garcia bergitu emosional.


Rudi Garcia memeluk erat Alessandro Florenzi, sang pencetak gol AS Roma ke gawang Genoa, 20 Desember 2015.(Paolo Bruno/Getty Images)

"Kami dapat melihat berkas cahaya di ujung terowongan gelap," ucap Garcia kepada Mediaset Premium.

Untuk sejenak, pelatih asal Prancis itu bisa menghabiskan Natal secara lega. Namun, sekadar kemenangan atas Genoa, yang merupakan tim papan bawah, belum cukup menggaransi kelanjutan nasib Garcia di Olimpico.

Media Italia mengembuskan kabar bahwa alasan utama penundaan pemecatan Garcia adalah minimnya kepercayaan petinggi klub dalam memilih pengganti alternatif. Sebut saja Marcello Lippi, Luciano Spalletti, sampai Walter Mazzarri.


Target impian AS Roma, Carlo Ancelotti, saat memimpin sesi latihan pemain Real Madrid, 13 April 2015.(Denis Doyle/Getty Images)

Sementara sang target impian, Carlo Ancelotti, sudah diikat Bayern Muenchen. Kandidat kuat lain buat menggantikan Garcia ialah pelatih timnas Italia, Antonio Conte, dan Unai Emery di Sevilla.

Emery sudah pernah coba diintai Roma, Napoli, hingga AC Milan musim panas lalu. Para kandidat itu punya kans melakoni negosiasi dengan petinggi Roma pada akhir musim nanti.

Namun, bukan tak mungkin pula Garcia tidak harus menunggu sampai musim panas 2016 untuk meninggalkan AS Roma. Semuanya tergantung hasil akhir klub dalam beberapa pekan usai libur musim dingin nanti.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Football Italia, Tuttosport, Mediaset


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X