Salah satu alasan kenapa tak banyak tim yang ingin melawan Liverpool saat ini adalah perbaikan lini pertahanan sejak Juergen Klopp mengambil alih tim.
Sejak masuk menggantikan Brendan Rodgers pada awal Oktober, Juergen Klopp benar-benar mengubah wajah tim. Salah satu yang terlihat mencolok adalah lini pertahanan.
Simon Mignolet, Martin Skrtel, Mamadou Sakho, Nathaniel Clyne, Alberto Moreno, sampai Dejan Lovren mengalami peningkatan performa.
Salah satu buktinya terlihat dari jumlah clean-sheet yang didapat Liverpool. The Reds mencatatkan empat clean-sheet dari 10 laga di era Klopp. Secara total, gawang Liverpool kebobolan tujuh kali dalam periode tersebut.
Bersama Rodgers, Liverpool kebobolan lebih satu gol dalam satu laga saat melawan West Ham (0-3) dan Aston Villa (2-3). Bareng Klopp, satu-satunya momen Liverpool kebobolan lebih dari sekali adalah saat takluk dari Crystal Palace 1-2 pada 8 November 2015.
"Sejauh ini performa kami bisa dibilang oke. Saya sangat ingin mengubah kepribadian saya, namun saya sungguh tak bisa melupakan kekalahan ketika melawan Palace. Bila kami menang di laga itu, mungkin saya baru bisa bilang torehan kami lebih dari oke," ujar Klopp seperti dikutip Liverpool Echo.
Perbedaan mencolok dari era Klopp adalah Liverpool kini lebih baik dalam mempertahankan keunggulan. Kondisi itu tak terlihat di beberapa laga terakhir era Rodgers.
Liverpool empat kali membuang keunggulan musim ini di era Rodgers. Di bawah Klopp, hanya sekali Liverpool tidak menang ketika sudah unggul terlebih dahulu, yakni ketika menghadapi Southampton pada 25 Oktober 2015 di ajang Premier League.
Liverpool yang mentas di Anfield mengakhiri laga dengan skor 1-1. Gol yang dibuat oleh Christian Benteke pada menit ke-77 berhasil dibalas oleh Sadio Mane pada menit ke-86.
Ketika melawan Chelsea (3-1), Liverpool malah tertinggal lebih dulu. Kontra Man. City (4-1) dan Swansea (1-0), Liverpool bisa menjaga keunggulan setelah mencetak gol duluan.
Saat melawan Swansea pada Ahad, 30 November 2015, Lovren menjadi pemain dengan performa terbaik. Ia mencatatkan 100 persen keunggulan ketika melakukan duel udara (5 dari 5 percobaan).
Editor | : | Anggun Pratama |
Sumber | : | - |
Komentar