Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bedah Statistik: Catatan Pelanggaran Babak Penyisihan Piala Jenderal Sudirman

By Labbola - Jumat, 11 Desember 2015 | 19:12 WIB
Kapten PBR, Kim Kurniawan, bereaksi pada laga PBR vs Persegres Gresik United di ajang Piala Jenderal Sudirman.
SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.net
Kapten PBR, Kim Kurniawan, bereaksi pada laga PBR vs Persegres Gresik United di ajang Piala Jenderal Sudirman.

Turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS) akan memasuki Babak 8 Besar mulai Sabtu (12/11/2015). Di babak penyisihan sebelumnya, ada total 30 laga yang dipertandingkan dari 3 grup. Berikut ulasan statistik pelanggaran selama babak awal PJS.

Penulis: Pramuaji - @PramuajiAjay

Labbola mencatat 927 aksi pelanggaran yang muncul selama Babak Penyisihan PJS.

Jika dirata-rata, ada 30,9 pelanggaran terjadi dalam 1 pertandingan. Aksi pelanggaran yang dicatat antara lain: jegalan, tindakan tidak sportif, handball, hingga pelanggaran teknis seperti kiper memegang bola di luar kotak penalti.

Angka tersebut sudah melampaui catatan di Piala Presiden sebelumnya yang dalam 38 pertandingan tercatat 1072 pelanggaran terjadi.

Rata-rata pelanggaran per pertandingan Piala Presiden ada di angka 28,2.

Hukuman Kartu

Selama babak penyisihan, para pengadil PJS tercatat 163 kali mencabut kartu dari sakunya dengan rincian 153 kartu kuning, 7 kartu kuning kedua, dan 3 kartu merah langsung.

Jika dirata-rata, ada 5,1 hukuman kartu yang diberikan wasit dalam satu pertandingan babak penyisihan.

PJS kembali “unggul” dalam urusan hukuman kartu apabila dibandingkan dengan Piala Presiden.

Dari total 38 laga Piala Presiden, hanya ada 157 hukuman kartu (148 kartu kuning, 9 kartu kuning kedua, 0 kartu merah langsung).

Hal tersebut berarti, dalam 1 pertandingan Piala Presiden “hanya” ada 4,1 hukuman kartu yang keluar.

Rekor Pemain

Gelandang asing Persipasi Bandung Raya (PBR), Antônio Teles, menjadi pemain dengan jumlah pelanggaran terbanyak dengan total 12 pelanggaran.

Tidak heran jika akhirnya PBR juga menjadi tim dengan angka pelanggaran tertinggi dengan 86 pelanggaran dari 4 pertandingan.

5 besar pemain dengan jumlah pelanggaran terbanyak

Nama Tim Total Pelanggaran
Antônio Teles Persipasi Bandung Raya 12
Asep Berlian  Surabaya United 11
Esteban Gabriel Vizcarra Arema 11
Osas Marvelous Ikpefua Sriwijaya FC 10
Vendry Ronaldo Mofu  Semen Padang 10

Sebaliknya, Esteban Vizcarra (Arema) menjadi pemain yang paling sering dilanggar lawan. Penyerang sayap asal Argentina tersebut dilanggar sebanyak 15 kali dalam 4 pertandingan.

Namun, Arema bukanlah tim yang pemain-pemainnya paling banyak dilanggar lawan. Predikat tersebut jatuh pada PS TNI, yang total menderita 75 kali pelanggaran dari lawan-lawannya di Grup C.


Esteban Vizcarra bawa Arema ungguli Sriwijaya FC, Minggu (22/11/2015).(SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Ada 3 pemain di babak penyisihan PJS yang 3 kali menerima hukuman kartu, yakni O. K. John (Persija), Patrich Wanggai (Sriwijaya FC) dan Rendy Siregar (PSM).

O. K. John dan Patrich masing-masing mengoleksi 2 kartu kuning dan 1 hukuman kartu kuning kedua. Rendy menerima 3 kartu kuning di 3 laga berbeda.

Persib menjadi tim dengan koleksi hukuman kartu terbanyak. Achmad Jufriyanto dkk total menerima 16 hukuman kartu dengan rincian 15 kartu kuning dan 1 kartu kuning kedua.

Di sisi lain, Kusni menjadi pengadil yang paling sering mencabut kartu dari sakunya.

Memimpin 3 laga di Grup C, Kusni total mengeluarkan 20 hukuman kartu dengan rincian 19 kartu kuning dan 1 kartu kuning kedua.

3 besar wasit dengan hukuman kartu terbanyak

  • Kusni 20 kartu total: 19 kuning; 1 kartu kuning kedua; 0 kartu merah langsung
  • Muslimin 19 kartu total: 19 kuning; 0 kartu kuning kedua; 0 kartu merah langsung
  • Handri Kristanto 17 kartu total: 16 kuning; 1 kartu kuning kedua; 0 kartu merah langsung

Catatan unik ditorehkan Ibrahim Conteh (PBR). Pemain asal Sierra Leone ini tercatat 13 kali dilanggar lawan, di mana 6 berbuah kartu kuning untuk lawannya.

Angka ini merupakan yang tertinggi dalam kategori tersebut.

***
Perbandingan hukuman ini memunculkan 2 sudut pandang berbeda.

Pertama, pecinta sepak bola bisa menganggap bahwa wasit di PJS lebih tegas dalam memimpin pertandingan.

Sebaliknya, bisa juga muncul anggapan bahwa para pemain di PJS bermain lebih keras cenderung kasar. Bagaimana pendapat anda?

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Piala Jenderal Sudirman 2015

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Labbola


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X