Virus HIV/AIDS bisa tersebar melalui hubungan seks dengan orang telah mengidap HIV/AIDS tanpa menggunakan kondom.
Sebagai pelatih, Rahmad Darmawan memiliki perhatian terkait seks bebas. Pelatih asal Lampung tersebut berusaha "memagari" anak asuhnya agar tidak terlibat dalam kehidupan seks bebas.
RD melakukan hal tersebut pada setiap klub yang dibesutnya termasuk Persipura Jayapura yang pernah dilatihnya pada 2005. Papua menjadi salah satu wilayah yang cukup tinggi terjangkit HIV. Tercatat sekitar 19 ribu positif menderita penyakit AIDS.
"Jujur saya enggak pernah tanya soal itu. Saya lebih fokus agar mereka jangan lepas kontrol soal minum," kata RD kepada JUARA.net, Selasa (1/12/2015).
"Saya enggak terpikir kalau Papua itu wilayah terbesar yang terkena AIDS. Jadi, saya hanya bicara soal seks bebas yang saya hubungkan sama kepercayaan agama yang melarang itu," tuturnya.
RD pun menyampaikan pesannya tersebut dalam suasana yang penuh kekeluargaan. "Saya menyampaikannya dalam suasana bercanda. Misalnya, saya bilang,'jangan jajan sembarangan nanti diare.'," ujarnya.
"Efek dari pesan tersebut, setahu saya tidak ada pemain yang kena penyakit AIDS. Saya juga enggak sampai berpikir pemain atau atlet saya melakukan itu (seks bebas)," sambungnya.
Mantan dokter timnas, Syarif Alwi, menjelaskan bahwa tidak ada pemeriksaan khusus mengenai HIV/AIDS bagi pemain yang akan tergabung dalam timnas. "Adanya tes medis biasa menyangkut fisik pemain. Kalau pun ada pemeriksaan, tergantung dari pengidapnya mau atau tidak. Kalau tidak setuju, ya susah," jelas Syarif.
Syarif menjelaskan, pemain yang mengidap penyakit AIDS tidak akan bisa tampil maksimal. Hal itu karena penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh. "Kalau lemah sistem kekebalan tubuhnya, penyakit lain bisa masuk. Jadi pemain tidak bertenaga dan lemah. Pasti pemain tersebut sudah dicoret dari awal," ujarnya.
Editor | : | |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar