PS TNI memukau turnamen Piala Jenderal Sudirman dengan kombinasi permainan pressing dan serangan balik cepat. Playmaker tim, Muhammad Guntur Triadji (22), mengungkapkan kalau mereka dituntut lebih berjuang dalam sebuah pertandingan karena para pemain adalah tentara.
Guntur mengakui kalau mereka bermain kencang dengan pressing ketat sejak mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan, di mana mereka menjadi juara.
"Semua pemain diwajibkan untuk bertahan ketika hilang bola dan counter attack cepat," tutur pemain kidal yang biasa beroperasi di sektor gelandang kanan itu kepada JUARA.net. "Saya, misalnya, harus selalu turun meng-cover bek apabila kehilangan bola."
Tak mengherankan apabila menurut statistik resmi turnamen dari Labbola, PS TNI telah mencatatkan 73 intersep dan 107 sapuan bola dari tiga pertandingan mereka sejauh ini.
Pemain yang mengambil inspirasi permainan dari gelandang Arsenal, Mesut Oezil, ini mengutarakan bahwa tidak ada latihan khusus dari pelatih Suharto AD untuk mengasah stamina.
Hanya, porsi latihan mereka memang lebih banyak dari tim-tim lain.
"Mungkin karena kami tentara, sehingga daya juang kami di lapangan lebih kuat. Kami juga latihan setiap hari, di mana tim lain libur kami tetap latihan," ungkap jebolan Diklat Ragunan tersebut.
Tipikal kerja keras dan kengototan Guntur cs terlihat saat Dimas Drajad mencetak gol ketiga laga pada partai kontra Persela, Selasa (24/11/2015).
42' Goooooollll... M. Dimas Drajad mencetak gol keduanya di pertandingan ini. 3-0! #TorabikaChampionship2015 https://t.co/Auzwdx9s7K
— NET. (@netmediatama) November 24, 2015
PS TNI memang berlatih tiap hari di turnamen PJS ini kendati laga-laga datang silih berganti.
Pagi hari mereka latihan reguler dan sore latihan ringan. "Tim lain yang menginap di hotel sama dengan kami terlihat heran kalau kami latihan setiap hari," ujarnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara.net, Labbola |
Komentar