Kabar baik datang menghampiri tim Red Bull Racing menjelang GP Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina, 27-29 November 2015. Manjamen tim menyatakan sudah menemukan pemasok mesin baru untuk musim 2016.
Musim ini Red Bull gagal menampilkan performa terbaik dengan alasan mesin mobil yang bermasalah. Hal ini membuat hubungan yang dijalin Red Bull dengan Renault selaku pemasok mesin merenggang.
Dalam beberapa kesempatan, pihak Red Bull dan Renault saling menyerang lewat komentar di media massa. Akibatnya, kerja sama yang seharusnya berjalan hingga akhir musim 2016 terputus di tengah jalan.
Namun, bos Red Bull Christian Horner menyatakan Red Bull telah menemukan pemasok mesin baru untuk bertarung pada musim 2016. Sayangnya, ia belum mau mengungkap siapa pemasok mesin itu.
"Kami akan tampil musim depan dan kami juga telah menandatangani kontrak dengan sebuah pemasok mesin. Namun, saya tidak bisa mengatakannya saat ini," tutur Horner kepada Sky Sports F1.
Sebelumnya, Ferrari dan Mercedes disebut-sebut akan menjadi pengganti Renault sebagai pemasok mesin Red Bull pada musim depan. Namun, kubu Red Bull membantah kebenaran kabar tersebut.
Red Bull telah menjalin kerja sama dengan Renault sejak 2007. Kerja sama itu menghasilkan empat gelar juara dunia konstruktor dan menjadikan Sebastian Vettel sebagai juara dunia dari 2010 hingga 2013.
Namun, sejak regulasi penggunaan mesin turbo 1.600 cc pada 2014 diterapkan, Renualt kalah bersaing dengan Mercedes. Dominasi pun akhirnya dipegang Mercedes selama dua musim terakhir.
Sepanjang musim ini, Red Bull tak mampu memetik kemenangan. Pencapaian terbaik mereka hanyalah menempatkan Daniil Kvyat di posisi kedua dan Daniel Ricciardo di posisi ketiga pada GP Hungaria, 26 Juli 2015.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Crash.net, Sky Sports F1 |
Komentar