Telah terjadi lima laga imbang dari 21 partai Piala Jenderal Sudirman dari 10 November hingga 26 November 2015. Peraturan menyebutkan bahwa laga yang sama kuat harus tetap ditemukan satu pemenang dengan metode adu penalti. Berikut adalah analisis adu keberanian dari 12 pas tersebut.
Penulis: Pramuaji
Dari total 5 babak ‘tos-tosan’ tersebut, sudah ada 50 sepakan eksekusi dari titik 12-pas. Selain itu, tercatat wasit memberikan 8 penalti dari total 21 laga di waktu normal. Artinya, sudah ada total 58 sepakan penalti di PJS hingga Kamis (26/11/2015).
Di babak adu penalti, dari 50 tembakan, 40 berhasil menjadi gol sementara 10 lainnya gagal. Sedangkan, para eksekutor sukses mencetak 6 dari 8 kesempatan penalti di waktu normal sementara 2 berhasil diselamatkan.
Jika ditotal, dari 58 penalti yang dieksekusi sejauh ini di PJS, 46 atau sekitar 79% sukses menjadi gol. Sedangkan, sisa 12 sepakan lainnya (21%) gagal. Dari 12 eksekusi yang gagal, 8 berhasil diselamatkan oleh kiper, sementara 4 sisanya keluar gawang.
Mitra Kukar menjadi tim paling banyak mengeksekusi tendangan penalti dari 2 babak adu penalti yang mereka lalui. Total, Naga Mekes mendapat giliran 11 kali mengeksekusi bola dari titik putih, dengan 8 berhasil dan 3 gagal.
Dari 54 tembakan penalti yang mengarah ke gawang, hanya 22 yang berhasil dibaca arah tembakannya oleh penjaga gawang, termasuk 8 penyelamatan.
Hal tersebut berarti hanya 41% eksekusi penalti yang dapat dibaca oleh kiper.
Kiper Mitra Kukar, Shahar Ginanjar, punya catatan penyelamatan penalti terbaik sejauh ini. Sudah 3 eksekusi yang berhasil ia mentahkan.
Sebaliknya, Jandia Eka Putra (Semen Padang) menjadi kiper yang paling sering kebobolan dari titik putih. Total, Jandia sudah kebobolan 10 gol dari sepakan penalti.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara.net, Labbola |
Komentar