Pertanyaan tentang kenapa Kurnia Meiga (25) tidak pernah diturunkan oleh Arema Malang mulai terjawab. Penjaga gawang tangguh itu tengah berkutat dengan cedera engkel.
Meiga hanya masuk dalam daftar pemain cadangan saat Arema berhadapan dengan Persipasi Bandung Raya (PBR) pada 16 November lalu.
Apakah Meiga sudah tergeser oleh I Made Kadek Wardana? Dokter tim Arema, Nanang Tri Wahyudi, punya jawabannya.
Kiper berusia 25 tahun itu sedang berkutat dengan cedera engkel. "Sekarang Meiga masih proses penyembuhan. Dia baru siap jika diturunkan pada babak delapan besar nanti," katanya.
Cedera engkel itu ia dapat saat sesi latihan. Diperkirakan dia masih kelelahan usai membela Persipare Parepare dalam ajang Habibie Cup di Sulawesi. Kondisi itu membuatnya kini rentan cedera.
Namun, pelatih kiper Arema, Alan Haviluddin, tidak terlalu khawatir dengan kondisi Meiga.
Begitu sembuh dari cedera, Meiga bakal langsung bersaing lagi untuk merebutkan posisi kiper utama. "Saya tidak pernah meragukan kualitas Meiga. Dia masih kiper terbaik di Indonesia," kata Alan.
Baca Juga: Brand Ini Sponsori Arema karena Follower Medsos
Pernyataan itu sudah menyiratkan kalau posisi kiper utama bisa direbut lagi oleh Meiga dalam fase delapan besar. Namun, tentu butuh waktu untuk mengembalikan kondisi Meiga agar seperti semula.
Besar kemungkinan Arema memasukkan Meiga sebagai pengganti saat laga terakhir Grup A Piala Jenderal Sudirman.
"Siapa pun yang main nanti, Kadek atau Meiga, tetap bisa membuat Arema tenang. Kadek juga sedang salam performa terbaik," tambah mantan pelatih kiper Persipura Jayapura itu.
Bisa dikatakan tahun 2015 jadi tahun sial bagi Meiga. Cedera lutut parah sempat membuatnya istirahat setengah tahun mulai bulan April lalu. Setelah itu dia kembali di pertengahan Piala Presiden.
Namun, cedera kembali menderanya saat sesi latihan dua minggu lalu.
Satu penghiburan adalah Meiga masih bisa berprestasi sebagai pemain terbaik di Habibie Cup dengan tidak kebobolan selama waktu normal.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar