Tak berlebihan apabila mengatakan bahwa Diego Costa (27) tengah kesulitan depan gawang bersama Chelsea. Menumpulnya taring sang pemain bahkan bisa diulur hingga akhir musim lalu.
Guardian mengutarakan bahwa dalam delapan bulan terakhir, striker yang seharusnya ganas ini hanya bisa menjebol gawang-gawang tim 'kecil'.
Costa hanya dapat menjebol gawang Hull, Sunderland, West Brom, Maccabi Tel Aviv, Aston Villa, dan Norwich sejak Maret 2015.
Catatan ini pun datang dengan tambahan bahwa ia tak bisa mencetak lebih dari satu gol per laganya dalam partai-partai tersebut.
Padahal, pada paruh pertama kompetisi 2014-15 ia mencetak gol antara lain ke gawang Arsenal, Liverpool, Tottenham, dan membukukan trigol lawan Swansea.
Costa adalah salah satu striker pendatang baru paling menakutkan di Premier League. Ketika pertama mendarat di London Biru, kecepatan, ketangguhan, serta kengototannya dalam memperebutkan si kulit bundar menjadi aset paling berharga sang penyerang.
Ia pun mengoleksi 20 gol sepanjang musim kemarin, meneruskan performa panasnya dari tahun terakhir sang penyerang di Atletico Madrid, di mana ia mencatatkan 27 gol dari 35 laga La Liga.
[video]http://video.kompas.com/e/4628765372001_ackom_pballball[/video]
Cedera bisa menjadi salah satu alasan ketajaman striker tangguh ini melorot. Ia menderita tiga kali cedera otot (dua kali hamstring) selama tahun 2015.
Selain problem fisik, memang ada beberapa hal lain yang terlihat "tidak benar" bersama Costa. Media Inggris tadi lalu mengambil contoh bahasa tubuh sang pemain pada laga kontra Maccabi Tel Aviv, Selasa (24/11/2015).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Guardian |
Komentar