Striker Wolfsburg, Nicklas Bendtner (27), menilai persepsi masyarakat tentang dirinya tidak adil. Ia mulai gerah karena selalu digambarkan sebagai sosok bodoh.
"Saya tidak selalu mengatakan ya untuk setiap permintaan wawancara. Saya bosan dianggap bodoh. Bahkan wartawan yang saya percaya pun tidak mampu menggambarkan dengan kata-kata apa yang saya rasakan ketika saya tidak dimainkan," ujar Bendtner seperti dilansir The Guardian, Minggu (6/12/2015).
Mantan penyerang Arsenal itu mulai frustasi karena selama 16 bulan di Wolfsburg ia sangat jarang dijadikan pemain inti.
Namun, dalam sebuah wawancara dengan majalah Jerman, 11Freunde, ia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa ia masih mampu mengisi lini depan klub top Eropa.
[video]http://video.kompas.com/e/4647934614001_ackom_pballball[/video]
"Anda dapat bertanya kepada siapa pun di Wolfsburg: Apakah Nicklas berada di gym sebelum latihan? Apakah Nicklas selalu di gym setelah latihan? Semua pasti akan berkata ya. Saya bekerja keras agar semua orang melihat," kata Bendtner, yang masih menjadi andalan di timnas Denmark.
Baca juga: Luca Toni Ingin Merengkuh Keajaiban Sebelum Pensiun
"Saya selalu memiliki keinginan besar, walau mungkin tidak selalu dengan perspektif yang tepat. Dulu saya berpikir bahwa tanggung jawab seorang penyerang adalah mencetak gol. Sekarang saya tahu bahwa Anda juga harus bisa berlari dengan baik," sambungnya.
[video]http://video.kompas.com/e/4647749967001_ackom_pballball[/video]
Selama musim 2015-2016, Bendtner hanya menjadi starter dalam tiga pertandingan. Ia kerap bermain pada babak kedua. Kini ia baru mengukir dua gol.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | The Guardian, 11Freunde |
Komentar