Tren positif yang terus dilalui Persib usai menjuarai LSI 2014 akhirnya terhenti. Tim besutan Djadjang Nurdjaman itu tak mampu lolos dari penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Padahal, dalam satu tahun terakhir, penampilan Atep dkk. sangat gemilang.
Maung Bandung sukses membawa pulang dua piala turnamen: Piala Wali Kota Padang pada Januari dan yang terbaru adalah Piala Presiden pada Oktober.
Bila ditinjau dari statistik, kinerja pasukan Persib memang menurun dibandingkan saat terjun di Piala Presiden. Dari sisi gol saja sudah berbeda jauh.
Dalam empat laga di penyisihan grup PJS, Persib hanya mengoleksi tiga gol. Angka itu tak berarti apa-apa jika dibandingkan empat laga awal di Piala Presiden, yaitu mencetak 12 gol.
Ternyata wajar jika Ilija Spasojevic cs. kurang mulus dalam menjebol gawang lawan.
Berdasarkan data dari Labbola, tembakan ke gawang per pertandingannya lebih rendah kala tampil di Piala Presiden, yang mencapai 4,75 setiap laga. Di PJS, Persib hanya mencatatkan tembakan ke gawang per laga di angka 3,75.
Rata-rata akurasi tembakannya pun menurun, dari 53 persen menjadi 31 persen. Begitu juga dengan akurasi operan, dari 84 persen turun ke 79 persen.
Tak hanya itu, selama tampil di PJS, Persib juga lebih sering kehilangan bola dalam setiap pertandingan, 29,5, sementara di Piala Presiden 27,75.
“Dari segi persiapan, kami memang tidak sebaik saat tampil di Piala Presiden,” tutur Djadjang.
Penulis: kukuh wahyudi
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.643 |
Komentar