Bukan tanpa alasan, Carles Puyol menolak tawaran untuk menjadi asisten pelatih bagi Roberto Mancini di Internazionale. Mantan kapten tim Barcelona ini memilih untuk fokus menjalani bisnisnya.
Setelah gantung sepatu pada 2014, Puyol bersama sahabatnya, Ivan de la Pena, memutuskan untuk membangun perusahaan agen pemain. Keduanya berbagi tugas dalam menemukan bakat baru serta mencarikan klub tepat.
"Ivan sangat mencintai sepak bola. Dia sangat menikmati proses menemukan talenta-talenta baru. Dia bisa menghabiskan seharian hanya untuk menyaksikan penampilan pesepak bola muda. Dia juga yang memberitahu saya tentang Neymar dan Coutinho ketika mereka baru berusia 14 tahun, begitu pula dengan Douglas Costa," ujar Puyol seperti dilansir Dailymail.
Jika De la Pena bertugas mencari pemain muda berbakat, Puyol akan berperan sebagai pelatih sekaligus memberikan saran bagi mereka untuk mengembangkan karier. Ia harus memastikan para pemain muda tersebut memiliki karier yang bagus.
Sejauh ini, Puyol sudah memiliki andil dalam pembelian bek Barcelona, Marc Bartra. Sementara itu, Aymeric Laporte yang merupakan salah satu bek terbaik Athletic Bilbao, dikabarkan tertarik untuk bergabung dengan agensi pemain milik Puyol.
Sebagai catatan, Laporte memiliki klausul pembelian senilai 50 juta euro (728 miliar rupiah). Pemain berusia 21 tahun itu disebut-sebut menjadi incaran Manchester United pada bursa transfer musim panas lalu dan kini masuk ke dalam radar Barcelona.
Demi fokus menjalankan agensi pemain, Puyol bukan hanya menolak tawaran menjadi asisten Mancini. Sebelumnya, ia juga sempat berkata tidak saat disodorkan jabatan sebagai direktur olah raga Barcelona.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | dailymail |
Komentar